Pontianak (Antaranews Kalbar) - Calon Gubernur Kalbar nomor urut 2, Karolin Margret Natasa melakukan silaturahmi dengan kerabat Istana Almukarramah Sintang disela-sela rangkaian kegiatan kampanye pencalonannya di kabupaten itu.
"Saya sengaja berkunjung ke Istana dan bertemu dengan kerabat kesultanan Almukarramah untuk menjalin silaturahmi. Ini sudah kita agendakan, sebagai bentuk penghargaan terhadap sumbangsih istana ini dalam pembangunan di Sintang dan Kalbar umumnya," kata Karolin di Sintang, Selasa.
Bahkan, kata Karolin, Kerajaan Sintang juga memiliki andil besar dalam terciptanya lambang negara Indonesia, yakni Garuda Pancasila.
Berdasarkan catatan sejarah yang ada, katanya, simbol burung Garuda yang diciptakan oleh Sultan Hamid II terinspirasi dari lambang Kesultanan Almukarramah Sintang.
Sejarah singkat keberadaan Burung Garuda di kerajaan Sintang merupakan salah satu barang hantaran dari Patih Logender dari kerajaan Majapahit untuk mempersunting Putri Dara Juanti dari kerajaan Sintang diperkirakan sekitar tahun 1401 M. Pada masa pemerintahan Putri Dara Juanti sebagai raja di kerajaan Sintang burung Garuda tersebut dijadikan sebagai lambang kerajaan Sintang.
"Ini merupakan bagian sejarah yang tidak bisa kita lupakan sehingga saya memberikan apresiasi besar terhadap keberadaan Kesultanan Sintang," tuturnya.
Karolin bersyukur, saat kunjungan silaturahminya itu diterima langsung oleh Sultan Almukarramah Sintang, Muhammad Ikhsan Kesuma Negara V dan kerabat kesultanan lainnya.
"Saya berharap, silaturahmi ini bisa tetap terjaga karena untuk membangun sebuah daerah diperlukan kerjasama dari banyak pihak," kata Karolin.
Di tempat yang sama, Sultan Almukarramah Sintang, Muhammad Ikhsan Kesuma Negara V menyatakan dirinya menyambut baik kedatangan Karolin dan rombongan. Bahkan, pihak kesultanan Sintang menyiapkan upacara penyambutan dengan adat penyambutan tamu dari kerajaan itu.
"Saya kenal Cornelis yang merupakan mantan Gubernur Kalbar dua periode sudah cukup lama, bahkan sebelum dia menjadi Bupati dan Gubernur Kalbar. Dia itu teman dari keponakan saya dan bersahabat sampai sekarang," katanya.
Terkait hal itu dirinya sudah menganggap Cornelis sebagai kerabat kerajaan Almukarramah Sintang.
Pada kesempatan itu, Sultan Sintang memaparkan, sebagai kerajaan tertua di Kalimantan Barat, Kerajaan Sintang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembentukan negara ini, termasuk dalam pembangunan yang ada.
"Dulunya wilayah kerajaan ini meliputi, Sintang sampai Kapuas Hulu yang dihuni oleh berbagai suku termasuk Dayak dan Jawa. Makanya kita memang sudah bersaudara sejak dulu dan kita mengharapkan pada Pilkada 2018 ini dapat berlangsung aman dan tidak terjadi perpecahan diantara kita," katanya.
Pada Kunjungan silaturahmi itu, pihak kesultanan Sintang memberikan cenderamata kepada Karolin berupa selendang Kerajaan sebagai bentuk rasa kekeluargaan kepada calon Gubernur Kalbar tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Saya sengaja berkunjung ke Istana dan bertemu dengan kerabat kesultanan Almukarramah untuk menjalin silaturahmi. Ini sudah kita agendakan, sebagai bentuk penghargaan terhadap sumbangsih istana ini dalam pembangunan di Sintang dan Kalbar umumnya," kata Karolin di Sintang, Selasa.
Bahkan, kata Karolin, Kerajaan Sintang juga memiliki andil besar dalam terciptanya lambang negara Indonesia, yakni Garuda Pancasila.
Berdasarkan catatan sejarah yang ada, katanya, simbol burung Garuda yang diciptakan oleh Sultan Hamid II terinspirasi dari lambang Kesultanan Almukarramah Sintang.
Sejarah singkat keberadaan Burung Garuda di kerajaan Sintang merupakan salah satu barang hantaran dari Patih Logender dari kerajaan Majapahit untuk mempersunting Putri Dara Juanti dari kerajaan Sintang diperkirakan sekitar tahun 1401 M. Pada masa pemerintahan Putri Dara Juanti sebagai raja di kerajaan Sintang burung Garuda tersebut dijadikan sebagai lambang kerajaan Sintang.
"Ini merupakan bagian sejarah yang tidak bisa kita lupakan sehingga saya memberikan apresiasi besar terhadap keberadaan Kesultanan Sintang," tuturnya.
Karolin bersyukur, saat kunjungan silaturahminya itu diterima langsung oleh Sultan Almukarramah Sintang, Muhammad Ikhsan Kesuma Negara V dan kerabat kesultanan lainnya.
"Saya berharap, silaturahmi ini bisa tetap terjaga karena untuk membangun sebuah daerah diperlukan kerjasama dari banyak pihak," kata Karolin.
Di tempat yang sama, Sultan Almukarramah Sintang, Muhammad Ikhsan Kesuma Negara V menyatakan dirinya menyambut baik kedatangan Karolin dan rombongan. Bahkan, pihak kesultanan Sintang menyiapkan upacara penyambutan dengan adat penyambutan tamu dari kerajaan itu.
"Saya kenal Cornelis yang merupakan mantan Gubernur Kalbar dua periode sudah cukup lama, bahkan sebelum dia menjadi Bupati dan Gubernur Kalbar. Dia itu teman dari keponakan saya dan bersahabat sampai sekarang," katanya.
Terkait hal itu dirinya sudah menganggap Cornelis sebagai kerabat kerajaan Almukarramah Sintang.
Pada kesempatan itu, Sultan Sintang memaparkan, sebagai kerajaan tertua di Kalimantan Barat, Kerajaan Sintang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembentukan negara ini, termasuk dalam pembangunan yang ada.
"Dulunya wilayah kerajaan ini meliputi, Sintang sampai Kapuas Hulu yang dihuni oleh berbagai suku termasuk Dayak dan Jawa. Makanya kita memang sudah bersaudara sejak dulu dan kita mengharapkan pada Pilkada 2018 ini dapat berlangsung aman dan tidak terjadi perpecahan diantara kita," katanya.
Pada Kunjungan silaturahmi itu, pihak kesultanan Sintang memberikan cenderamata kepada Karolin berupa selendang Kerajaan sebagai bentuk rasa kekeluargaan kepada calon Gubernur Kalbar tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018