Pontianak (Antaranews Kalbar) - Cagub dan cawagub Kalbar, nomor urut tiga, Sutarmidji dan Ria Norsan akan mendorong pembangunan energi listrik terbarukan dalam memenuhi kebutuhan listrik di Kalbar dan memberikan pelayanan listrik yang ramah lingkungan.
"Jika terpilih menjadi pemimpin Kalbar untuk lima tahun mendatang, kami akan mengembangkan atau melakukan penambahan energi listrik yang terbarukan, seperti dari tenaga surya, dari air terjun, dan lainnya," kata Sutarmidji di Pontianak, Minggu.
Hal itu, dilakukan karena semakin bertambahnya permintaan listrik, seiring pertumbuhan penduduk, sehingga perlu dicarikan solusi bagaimana dalam memenuhi kebutuhan listrik tersebut.
"Saya sependapat dengan program Presiden Joko Widodo dengan melakukan penambahan daya atau kapasitas listrik sebesar 35 ribu MW, karena tanpa listrik maka daya saing akan rendah. Sehingga ke depan kami akan mendorong tenaga listrik dengan energi terbarukan, seperti listrik tenaga surya," ungkapnya.
Selain itu, menurut dia, di Kalbar cukup banyak perkebunan sawit, sehingga ke depannya listrik dari perusahaan-perusahaan perkebunan tersebut bisa juga dialirkan ke pemukiman-pemukiman masyarakat sekitarnya.
"Bisa memenuhi sekitar 6,5 persen saja dari kebutuhan listrik bagi masyarakat sekitar kebun sudah sangat bagus, sehingga sangat membantu pemerintah dalam pemerataan pelayanan listrik," ungkapnya.
Menurut dia, pembangunan tenaga listrik banyak mangkrak, sehingga harus diselesaikan secepatnya, apalagi akan ada pelabuhan internasional yang punya daya serap tenaga kerja banyak dan membutuhkan tenaga listrik yang besar.
Sebelumnya, menurut hasil penelitian dari Untan Pontianak, Provinsi Kalbar memiliki potensi matahari yang sangat baik untuk dikembangkan menjadi energi listrik, khususnya bagi daerah-daerah terisolir.
Apalagi dengan semakin berkembangnya teknologi lampu LED, maka investasi PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) bisa berkurang hingga 50 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Jika terpilih menjadi pemimpin Kalbar untuk lima tahun mendatang, kami akan mengembangkan atau melakukan penambahan energi listrik yang terbarukan, seperti dari tenaga surya, dari air terjun, dan lainnya," kata Sutarmidji di Pontianak, Minggu.
Hal itu, dilakukan karena semakin bertambahnya permintaan listrik, seiring pertumbuhan penduduk, sehingga perlu dicarikan solusi bagaimana dalam memenuhi kebutuhan listrik tersebut.
"Saya sependapat dengan program Presiden Joko Widodo dengan melakukan penambahan daya atau kapasitas listrik sebesar 35 ribu MW, karena tanpa listrik maka daya saing akan rendah. Sehingga ke depan kami akan mendorong tenaga listrik dengan energi terbarukan, seperti listrik tenaga surya," ungkapnya.
Selain itu, menurut dia, di Kalbar cukup banyak perkebunan sawit, sehingga ke depannya listrik dari perusahaan-perusahaan perkebunan tersebut bisa juga dialirkan ke pemukiman-pemukiman masyarakat sekitarnya.
"Bisa memenuhi sekitar 6,5 persen saja dari kebutuhan listrik bagi masyarakat sekitar kebun sudah sangat bagus, sehingga sangat membantu pemerintah dalam pemerataan pelayanan listrik," ungkapnya.
Menurut dia, pembangunan tenaga listrik banyak mangkrak, sehingga harus diselesaikan secepatnya, apalagi akan ada pelabuhan internasional yang punya daya serap tenaga kerja banyak dan membutuhkan tenaga listrik yang besar.
Sebelumnya, menurut hasil penelitian dari Untan Pontianak, Provinsi Kalbar memiliki potensi matahari yang sangat baik untuk dikembangkan menjadi energi listrik, khususnya bagi daerah-daerah terisolir.
Apalagi dengan semakin berkembangnya teknologi lampu LED, maka investasi PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) bisa berkurang hingga 50 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018