Sukadana (Antaranews Kalbar) - Pelabuhan Cik Kadir yang terletak di Kota Sukadana, Kabupaten Kayong Utara sepi dari kapal yang bersandar.
    Pelabuhan yang dibangun sejak tahun 2011 ini telah menghabiskan anggaran dari pemerintah pusat  hingga Rp75 miliar lebih dimana pada tahun 2016 diresmikan langsung oleh Kementerian Perhubungan  Republik Indonesia bersama 4 pelabuhan lain yang ada di Kayong Utara seperti pelabuhanTanjung Satai, pelabuhan Teluk Batang dan Betok.
    Dari pantauan dilapangan, fasilitas pelabuhan seperti pos jaga dan gedung kantor terlihat tidak terawat dengan banyak ditumbuhi rumput liar.

Baca juga: Dermaga Rusak Hambat Aktivitas Pelabuhan Kayong Utara

    Menara pemantau yang berdiri lebih tinggi dari struktur bangunan pelabuhan tersebut pun terlihat mengkerak. 
    Ditambah lagi lampu penerangan jalan banyak yang tidak berfungsi serta  jalan menuju pelabuhan dan terminal pelabuhan sudah banyak yang berlubang.
    Salah satu warga Sukadana, Aswandi mengatakan, pelabuhan yang bisa disinggahi kapal kargo 1.000 DWT ini hanya digunakan untuk membongkar material proyek pembangunan di Kayong Utara selama ini penggunaannya.
    Sedangkan kapal nelayan dan kapal penumpang enggan berlabuh dikarenakan berbatasan langsung dengan laut.
    "Waktu zaman proyek saja seperti kapal tongkang, sedangkan kapal tidak ada, apalagi penumpang tidak ada yang berlabuh disini," kata Aswandi di Sukadana.
    Menurutnya, pelabuhan yang diresmikan bersamaan perhelatan Sail Selat Karimata  ini beralih fungsi menjadi tempat bersantai dengan  menikmati pemandangan laut lepas.
    "Biasanya kalau kalau malam hanya digunakan untuk orang memancing ikan," kata dia lagi.
    Fasilitas pelabuhan laut  berupa dermaga, trestle, terminal penumpang gedung kantor, pos jaga serta lapangan penumpukan terlihat mubazir sampai saat ini.
    "Jangka kedepannya kita berharap pelabuhan ini bisa digunakan untuk bongkat muat barang saja," harapnya.
 

Pewarta: Rizal

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018