Sukadana (Antaranews Kalbar) - Bupati dan sejumlah anggota DPRD Kabupaten Kayong Utara mengunjungi mahasiswa/i yang dibiayai oleh pemkab di luar provinsi.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Kayong Utara Hildi Hamid ingin melihat langsung keberhasilan program pendidikan gratis yang menjadi komitmennya sejak awal hingga masa jabatannya selama dua periode berakhir.
Ia menjadikan pendidikan sebagai peletak utama pembangunan sumber daya manusia di Kayong Utara.
"Ada sekitar 10 persen masyarakat di Kayong Utara ini yang miskin, bahkan apakah masyarakat tahu, yang 6 persen ini penyumbang kemiskinan karena hanya tamat SD (Sekolah Dasar)," kata Hildi Hamid saat berkunjung di kampus STPP Magelang (Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian).
Selain di STTP, rombongan Pemda Kayong Utara juga akan mengunjungi POLTEKKES KEMENKES Semarang untuk meninjau secara langsung keberadaan mahasiswa Kayong Utara melalui jalur beasiswa.
"Menjadi beban saya, saya tidak tahu apakah bupati selanjutnya memiliki program seperti apa nantinya. Paling tidak sampai selesai para mahasiswa yang sekarang ini tetap dibiayai Pemda. Karena ini merupakan kebijakan Bupati," ujar Hildi.
Baca juga: Kayong Utara Telah Kuliahkan Hampir Seribu Mahasiswa Setempat
Menurut bupati yang akan selesai masa jabatannya pada Juni 2018 ini, pembangunan SDM memang menjadi fokus utama yang dilaksanakannya selama 10 tahun.
"Namun tidak mungkin bisa membangun SDM berbarengan dengan pembangunan infrastruktur dengan keterbatasan anggaran, makanya dipilihlah untuk memprioritaskan pembangunan SDMnya," jelasnya.
Dilanjutkannya, ada 10 persen masyarakat Kabupaten Kayong Utara yang masih miskin, sedangkan angka penganggurannya 6 persen. Yang 6 persen tersebut merupakan pendidikannya masih rendah.
"Pembangunan SDM menjadi sangat penting. Namun untuk membangun SDM tersebut butuh waktu 15 tahun baru bisa dilihat hasilnya," ujar dia.
Baca juga: Mahasiswa Untan Nyaris Tewas Saat Mudik di Perairan Kubu
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Kayong Utara Hildi Hamid ingin melihat langsung keberhasilan program pendidikan gratis yang menjadi komitmennya sejak awal hingga masa jabatannya selama dua periode berakhir.
Ia menjadikan pendidikan sebagai peletak utama pembangunan sumber daya manusia di Kayong Utara.
"Ada sekitar 10 persen masyarakat di Kayong Utara ini yang miskin, bahkan apakah masyarakat tahu, yang 6 persen ini penyumbang kemiskinan karena hanya tamat SD (Sekolah Dasar)," kata Hildi Hamid saat berkunjung di kampus STPP Magelang (Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian).
Selain di STTP, rombongan Pemda Kayong Utara juga akan mengunjungi POLTEKKES KEMENKES Semarang untuk meninjau secara langsung keberadaan mahasiswa Kayong Utara melalui jalur beasiswa.
"Menjadi beban saya, saya tidak tahu apakah bupati selanjutnya memiliki program seperti apa nantinya. Paling tidak sampai selesai para mahasiswa yang sekarang ini tetap dibiayai Pemda. Karena ini merupakan kebijakan Bupati," ujar Hildi.
Baca juga: Kayong Utara Telah Kuliahkan Hampir Seribu Mahasiswa Setempat
Menurut bupati yang akan selesai masa jabatannya pada Juni 2018 ini, pembangunan SDM memang menjadi fokus utama yang dilaksanakannya selama 10 tahun.
"Namun tidak mungkin bisa membangun SDM berbarengan dengan pembangunan infrastruktur dengan keterbatasan anggaran, makanya dipilihlah untuk memprioritaskan pembangunan SDMnya," jelasnya.
Dilanjutkannya, ada 10 persen masyarakat Kabupaten Kayong Utara yang masih miskin, sedangkan angka penganggurannya 6 persen. Yang 6 persen tersebut merupakan pendidikannya masih rendah.
"Pembangunan SDM menjadi sangat penting. Namun untuk membangun SDM tersebut butuh waktu 15 tahun baru bisa dilihat hasilnya," ujar dia.
Baca juga: Mahasiswa Untan Nyaris Tewas Saat Mudik di Perairan Kubu
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018