Sintang (Antaranews Kalbar) - Sejumlah kegiatan tengah dipersiapkan untuk memeriahkan HUT ke- 656 Kota Sintang. Sekretaris Daerah Sintang, Yosepha Hasnah mengatakan, peringatan ini untuk mengenang, menghargai dan mengambil makna sejarah berdirinya Kabupaten Sintang.
"Kita jadikan sebagai moment untuk lebih memajukan daerah. Ini bentuk terima kasih kita pada perisitiwa hijrahnya Jubair Irawan 1 dari Sepauk ke Saka Tiga, sebagai awal terbentuknya Keraton Sintang," terangnya.
Yosepha mengatakan, dalam HUT tersebut, Pemkab Sintang akan menggelar apel yang mewajibkan peserta memakai pakaian adat masing-masing.
Ketua Majelis Adat dan Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Sintang, H Ade Kartawijaya mengatakan, dalam HUT Kota Sintang ini, menggunakan logo yang memiliki latar belakang warna kuning. Karena sejarah semua kerajaan memang menggunakan warna kuning. Angka 6 menggunakan warna merah, karena banyak etnis menggunakan warna merah, seperti etnis Dayak dan Tionghoa. Angka 5 berwarna hijau karena etnis Melayu menggunakan warna ini.
"Sedangkan angka 6 berwarna biru menandakan warna langit kita dan berlaku untuk umum. Kita juga mengambil tema 'Sintang untuk semua'," katanya.
Tema ini juga sarat makna, yakni Kabupaten Sintang untuk semua komponen masyarakat.
"Saya mendukung, jika saat apel puncak HUT, peserta memakai pakaian adat. Saya melihat banyak yang malu memakai pakaian adat. Sehingga momen apel ini untuk membudayakan pakaian adat," katanya.
Wahyu Gunawan, Ketua Komunitas Film Sintang mengatakan, pihaknya akan ikut memeriahkan HUT Sintang dengan melaksanakan Festival Film Pendek tingkat Kalbar dan Seminar Film Pendek.
"Hingga kini sudah terkumpul 34 film pendek dari Sintang, Pontianak dan Sambas. 6 Film terpilih akan kami putar pada 5 Mei di Indoor," katanya.
Baca juga: Lomba Menyumpit Meriahkan HUT RI Di Sintang
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Kita jadikan sebagai moment untuk lebih memajukan daerah. Ini bentuk terima kasih kita pada perisitiwa hijrahnya Jubair Irawan 1 dari Sepauk ke Saka Tiga, sebagai awal terbentuknya Keraton Sintang," terangnya.
Yosepha mengatakan, dalam HUT tersebut, Pemkab Sintang akan menggelar apel yang mewajibkan peserta memakai pakaian adat masing-masing.
Ketua Majelis Adat dan Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Sintang, H Ade Kartawijaya mengatakan, dalam HUT Kota Sintang ini, menggunakan logo yang memiliki latar belakang warna kuning. Karena sejarah semua kerajaan memang menggunakan warna kuning. Angka 6 menggunakan warna merah, karena banyak etnis menggunakan warna merah, seperti etnis Dayak dan Tionghoa. Angka 5 berwarna hijau karena etnis Melayu menggunakan warna ini.
"Sedangkan angka 6 berwarna biru menandakan warna langit kita dan berlaku untuk umum. Kita juga mengambil tema 'Sintang untuk semua'," katanya.
Tema ini juga sarat makna, yakni Kabupaten Sintang untuk semua komponen masyarakat.
"Saya mendukung, jika saat apel puncak HUT, peserta memakai pakaian adat. Saya melihat banyak yang malu memakai pakaian adat. Sehingga momen apel ini untuk membudayakan pakaian adat," katanya.
Wahyu Gunawan, Ketua Komunitas Film Sintang mengatakan, pihaknya akan ikut memeriahkan HUT Sintang dengan melaksanakan Festival Film Pendek tingkat Kalbar dan Seminar Film Pendek.
"Hingga kini sudah terkumpul 34 film pendek dari Sintang, Pontianak dan Sambas. 6 Film terpilih akan kami putar pada 5 Mei di Indoor," katanya.
Baca juga: Lomba Menyumpit Meriahkan HUT RI Di Sintang
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018