Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepala Dinas Koperasi dan UMKM (DISKUKM) Kalbar, Marsianus SY mengatakan pendampingan terhadap UMKM sangat penting dalam rangka untuk naik kelas sehingga pelaku usaha tersebut bisa bersaing di tingkat global.
"Kita dari dinas terus melakukan pendampingan kepada UMKM di Kalbar. Dari kementerian juga begitu seperti kemarin telah dilaksanakan temu konsultasi tenaga pendamping dan UMKM dalam rangka penanganan dampak kebijakan kawasan perdagangan bebas MEA," ujarnya di Pontianak, Kamis.
Ia berharap kepada para pendamping KUMKM dapat membimbing pelaku KUMKM dalam mengembangkan usahanya. Dia menekankan perlunya pengetahuan tentang cara melakukan ekspor produk ke luar negeri oleh para pendamping.
Baca juga: Produk UMKM binaan BUMN dipamerkan di Kuala Lumpur
"Ketika tidak melakukan ekspor tentu tidak ada nilai tambah. Kita lihat masih ada pelaku UMKM yang belum paham bagaimana cara ekspor. Inilah yang perlu dibimbing oleh para pendamping. Selama ini banyak yang belum paham ekspornya seperti apa, ini peran pendamping," kata dia.
Terkait berkembangnya retail modern dan keluhan pelaku UKM sistem pembayaran produk yang bisa memakan waktu 30-45 hari di beberapa retail, menurutnya pemerintah tidak bisa mengintervensi berkaitan dengan sistem retail.
"Namun Marsianus SY berharap retail ikut mendukung UKM naik kelas dengan menjaga uang kes pelaku UMKM dengan memperpendek alur pembayaran produk," jelas dia.
Baca juga: Ajak UMKM bidik pasar ekspor perbatasan
Pihaknya terus mendorong pelaku UMKM terus meningkatkan kemampuannya bukan hanya dalam hal produksi namun pemasaran. Dengan hal itu tentu peningkatan penjualan semakin baik.
"Kembali kita terus melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM agar ekonomi daerah ini melalui sektor usaha tersebut semakin bergeliat," papar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Kita dari dinas terus melakukan pendampingan kepada UMKM di Kalbar. Dari kementerian juga begitu seperti kemarin telah dilaksanakan temu konsultasi tenaga pendamping dan UMKM dalam rangka penanganan dampak kebijakan kawasan perdagangan bebas MEA," ujarnya di Pontianak, Kamis.
Ia berharap kepada para pendamping KUMKM dapat membimbing pelaku KUMKM dalam mengembangkan usahanya. Dia menekankan perlunya pengetahuan tentang cara melakukan ekspor produk ke luar negeri oleh para pendamping.
Baca juga: Produk UMKM binaan BUMN dipamerkan di Kuala Lumpur
"Ketika tidak melakukan ekspor tentu tidak ada nilai tambah. Kita lihat masih ada pelaku UMKM yang belum paham bagaimana cara ekspor. Inilah yang perlu dibimbing oleh para pendamping. Selama ini banyak yang belum paham ekspornya seperti apa, ini peran pendamping," kata dia.
Terkait berkembangnya retail modern dan keluhan pelaku UKM sistem pembayaran produk yang bisa memakan waktu 30-45 hari di beberapa retail, menurutnya pemerintah tidak bisa mengintervensi berkaitan dengan sistem retail.
"Namun Marsianus SY berharap retail ikut mendukung UKM naik kelas dengan menjaga uang kes pelaku UMKM dengan memperpendek alur pembayaran produk," jelas dia.
Baca juga: Ajak UMKM bidik pasar ekspor perbatasan
Pihaknya terus mendorong pelaku UMKM terus meningkatkan kemampuannya bukan hanya dalam hal produksi namun pemasaran. Dengan hal itu tentu peningkatan penjualan semakin baik.
"Kembali kita terus melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM agar ekonomi daerah ini melalui sektor usaha tersebut semakin bergeliat," papar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018