Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Prijono mengatakan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalbar telah merumuskan rekomndasi - rekomendasi untuk ditindaklanjuti oleh berbagai pihak terkait perayaan Ramadhan.
"TPID sudah menggelar rapat koordinasi. Rapat tersebut merumuskan rekomendasi yang akan dilakukan dan satu di antaranya untuk menghadapi Ramadhan," ujarnya di Pontianak, Sabtu.
Prijono menjelaskan hal yang menjadi perhatian saat rapat koordinasi adalah untuk mengatasi kenaikan harga barang - barang tertentu yang akan dan saat Ramadhan mengalami kenaikan.
"Barang - barang itu saja yang naik dan akan menjadi perhatian dan rekomendasi untuk ditekan atau dicarikan solusi," papar dia.
Prijono mencotohkan komoditas pangan masyarakat yang selalu naik saat Ramadan seperti harga ayam, daging sapi, telur, bawang dan beberapa jenis lainnya.
"Peluang kenaikan itu yang akan kita tekan dengan koordinasi terhadap semua pihak," papar dia
Ia menyebutkan faktor kenaikan sebenarnya bukan oleh stok semata. Namun kenaikan karena masyarakat sedikit panik dan menyetok.
"Stok kami sebenarnya aman. Cuman permintaan tinggi karena adanya kepanikan," jelas dia.
Ia berharap masyarakat untuk berbelanja seperti biasanya tanpa harus menyetok dan berlebihan.
"Apalagi di bulan puas seharusnya kita lebih berhemat bukan berlebih. Kalau berlebihan bisa mubazir dan mendorong kenaikan harga di pasar," jelas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"TPID sudah menggelar rapat koordinasi. Rapat tersebut merumuskan rekomendasi yang akan dilakukan dan satu di antaranya untuk menghadapi Ramadhan," ujarnya di Pontianak, Sabtu.
Prijono menjelaskan hal yang menjadi perhatian saat rapat koordinasi adalah untuk mengatasi kenaikan harga barang - barang tertentu yang akan dan saat Ramadhan mengalami kenaikan.
"Barang - barang itu saja yang naik dan akan menjadi perhatian dan rekomendasi untuk ditekan atau dicarikan solusi," papar dia.
Prijono mencotohkan komoditas pangan masyarakat yang selalu naik saat Ramadan seperti harga ayam, daging sapi, telur, bawang dan beberapa jenis lainnya.
"Peluang kenaikan itu yang akan kita tekan dengan koordinasi terhadap semua pihak," papar dia
Ia menyebutkan faktor kenaikan sebenarnya bukan oleh stok semata. Namun kenaikan karena masyarakat sedikit panik dan menyetok.
"Stok kami sebenarnya aman. Cuman permintaan tinggi karena adanya kepanikan," jelas dia.
Ia berharap masyarakat untuk berbelanja seperti biasanya tanpa harus menyetok dan berlebihan.
"Apalagi di bulan puas seharusnya kita lebih berhemat bukan berlebih. Kalau berlebihan bisa mubazir dan mendorong kenaikan harga di pasar," jelas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018