Pontianak (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Barat, Prijono menyebutkan bahwa dengan adanya kenaikan pada komoditas tertentu dan di momen yang sama setiap tahunnya, seperti menjelang dan saat hari besar keagamaan serta tahun baru, tentu perlu perbaikan secara struktur pengendalian harga agar tidak terulang lagi.
"Momen hari besar keagamaan selalu berulang harga komoditas tertentu ada yang naik. Memang ada hal struktural yang harus dijawab," ujarnya di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis.
Namun, lanjut dia, juga perlu terus dilakukan antisipasi dan pengurangan kenaikan harga pada momen tertentu, sambil membuat langkah kongkrit agar benang merah kenaikan harga bisa diatasi dengan maksimal.
"Bentuk antisipasi yang terus dilakukan seperti ada operasi pasar, memastikan distribusi lancar, stok aman dan lainnya," papar dia.
Ke depan dan untuk jangka panjang, kata Prijono, langkah struktural harus diambil karena hanya barang-barang itu saja naik. Pola dan kenaikannya sudah tahu. Jangan sampai setiap tahun terulang. Pihaknya dengan berbagai pihak melakukan koordinasi dan sinergis agar bisa menjawab persoalan.
"Langkah struktural tentu memegang prinsip produsen dan masyarakat mampu untuk membeli," kata dia.
Dengan kondisi saat ini yang sudah mulai ada kenaikan harga pada sejumlah harga komoditas, pihaknya terus memantau bersama berbagai pihak terkait, dan melakukan aksi untuk mengendalikan
"Bahkan kami terus memantau harga secara harian. Jika ada kenaikan secara signifikan maka segera dicarikan solusi. Mudah-mudahan Ramadhan dan Idul Fitri harga jauh lebih rendah dari tahun sebelumnya. Harga saat ini mulai ada penurunan. Inflasi tetap terkendali," kata Prijono
Harga komoditas yang saat ini naik yakni ayam ras, bawang merah dan bawang putih yang harganya tembus di Rp30.000 per kilogram.