Pontianak  (Antaranews Kalbar) - Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kabupaten Sambas, Musanif mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi beras lokal karena secara kualitas cukup baik.

"Kami dari dinas selalu mengajak dan mengimbau masyarakat untuk mengutamakan konsumsi beras lokal. Beras yang dihasilkan petani kita sejauh ini sangat bagus dan tidak memakai bahan pengawet. Selain itu varietasnya juga lebih beragam, sehingga rasanya juga lebih bervariasi," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Selasa.

Musanif menjelaskan dengan mengkonsumsi beras lokal maka masyarakat bisa turut membantu petani dan menggerakkan roda perdagangan komoditas lokal.

"Mengkonsumsi beras lokal selain baik untuk kesehatan kita juga akan membantu perekonomian Kabupaten Sambas. Dipastikan tercipta rantai transaksi produk lokal yang berkelanjutan. Sehingga pedagang, petani dan pengkonsumsi masing-masing akan memperoleh keuntungan. Selain itu harganya juga tidak mahal," papar dia.

Apalagi saat ini tambahnya Kabupaten Sambas merupakan sentra penghasil beras di Kalimantan Barat.

"Beras di Sambas surplus. Sudah seharusnya kita mengkonsumsi dan andil memajukan pertanian dengan membeli beras lokal," jelas dia.

Musanif juga minta pedagang yang ada di Sambas untuk mengutamakan menjual produk beras lokal tersebut dan tidak terpengaruh dengan kebijakan impor beras oleh pemerintah pusat sebanyak 500 ribu ton

"Terkait beras impor, belum ada info masuk atau tidak ke wilayah kita. Sebenarnya dari segi kuantitas tak perlu masuk. Jadi pedagang kita imbau untuk menyerap beras lokal karena kebutuhan beras di Sambas bisa disuplai dari produk petani sendiri," jelas dia.

Justru saat ini sebut Musanif, Pemerintah Kabupaten Sambas sedang berusaha mengupayakan kesepakatan ekspor beras ke negara jiran, Serawak, Malaysia.

"Upaya mengekspor beras sambas ke Malaysia terus kita lakukan. Proses pembicaraan terus digalakkan yakni terkait kualitas, kuantitas dan harga terutama oleh Malaysia sebagai calon negara pengekspor, beras kita," kata dia.

 

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018