Sekadau (Antaranews Kalbar) - Bupati Sekadau Rupinus bersama Wabup Sekadau Aloysius meresmikan secara langsung penggunaan gereja Katolik Santa Gemma Stasi Tunggang, Desa Timpuk Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau pada Sabtu (26/5).
    Peresmian ditandai dengan pembukaan tirai papan gereja oleh Bupati Sekadau Rupinus dan pengguntingan pita oleh Wakil Bupati Sekadau Aloysius.
    Seusai peresmian gereja oleh bupati dilanjutkan dengan pemberkatan seluruh bagian luar dan dalam gereja Katolik Santa Gemma oleh Uskup Keuskupan Sanggau Mgr Yulius Mencucini, CP.
    Selain memberkati Gereja santa Gemma, Uskup Sanggau juga dalam perayaan misa syukur peresmian gereja ini memberikan Sakramen Krisma kepada 70 orang umat Katolik dari berbagai stasi di kedesaan Timpuk khususnya Rt Simplas.   
    Hadir mendampingi Bupati dan Wakil Bupati, Kadis Pemuda dan Olahraga Paulus Misi, Kadis Dukcapil Ignasius Boni, Plt. Kabag Humas dan Protokol Leonardus.
    Hadir juga Camat Sekadau Hilir dan Kapolsek Sekadau Hilir. Hadir mendampingi Uskup Pastor Paroki Sekadau Pastor Kristianus, CP, Pastor Paroki Monumental Pastor Maing, Pr, Pastor Jon, Diakon dan suster. Ada juga yang hadir dari tokoh masyarakat seperti Paulus Lion.
    Kedatangan rombongan Bupati Sekadau disambut antusias oleh masyarakat dusun Tunggang meski jumlah kepala keluarganya hanya 39 KK. Penyambutan rombongan diawali dengan tadisi adat yakni dengan tarian, pancong buluh muda dan minum tuak adat.
    Ketua Panitia Lorensius Iyu dalam laporannya menyampaikan adapun biaya yang digunakan untuk pembangunan gereja katolik Santa Gemma Stasi Tunggang ini sebesar Rp270 juta.
    Dalam hal pembangunan gereja ini juga lanjut Lorensius, panitia pembangunan gereja mendapat dari Pemerintah Kabupaten Sekadau sebesar Rp125 juta, partisipasi dari umat dan donatur sebesar Rp30 juta dan bantuan dari Paroki Santo Petrus dan Paulus Sekadau sebesar Rp15 juta.
    "Trima kasih kepada Bapak Bupati, Bapak Uskup, Pastor Paroki, Para Donatur dan umat Katolik  stasi Tunggang," tuturnya.
    Menurut Lorensius bangunan gereja Katolik yang sudah berdiri megah ini nantinya akan menjadi simbol pemersatu umat. "Gereja ini adalah simbol pemersatu umat Katolik," ujarnya.
    Sementara itu Kepala Desa Timpuk Sirait dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Sekadau atas bantuan dan dukungannya untuk pembangunan rumah ibadah di desa timpuk khusunya pembangunan gereja Katolik Santa Gemma. Dengan banyaknya pembangunan rumah ibadah di Desa Timpuk menurut Sirait merupakan kebangkitan rohani bagi masyarakat.
    "Gereja ini ibarat mimpi, kampung kecil tetapi bisa berdiri gereja yang megah. Untuk itu saya minta hendaknya selalu ada cinta kasih pada umat Katolik  di Tunggang ini. Kalau cinta kasih ini kita amalkan, maka amanlah hidup ini," pesan Sirait.
    Sementara itu Bupati Sekadau Rupinus dalam sambutannya menyampaikan Pemerintah Daerah terus mendukung perkembangan rohani di kabupaten Sekadau. Salah satu dukungan tersebut adalah pembangunan rumah ibadah. "Semua pembangunan rumah ibadah kita bantu dan inilah salah satu wujud dukungan yang bisa diberikan dalam pembangunan di bidang rohani," ujarnya.
    Untuk itu Bupati Rupinus berharap agar gedung gereja yang sudah dibangun dengan megah ini dapat dirawat dan dipelihara dengan baik oleh umat Katolik di stasi Tunggang. Karena gereja ini merupakan lambang bahwa umat stasi Tunggang mencintai Tuhan.
    "Gereja ini saya minta tolong dirawat dan dipelihara, gunakanlah gereja ini sebagai rumah doa, tempat untuk memuji dan memuliakan Tuhan," ujarnya.
    Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada Uskup keuskupan Sanggau yang secara terus tanpa lelah memberikan pembinaan rohani kepada umat Katolik di Kabupaten Sekadau.
    Sementara itu Uskup keuskup Sanggau Mgr. Yulius Mencucini, CP meminta agar umat Katolik di stasi Tunggang untuk rajin datang dan berdoa di gereja setiap saat.
    Uskup juga memberikan apresiasi kepada umat di stasi Tunggang karena sudah berhasil membangun gedung gereja yang megah, hal ini mencerminkan iman umat di Stasi Tunggang akan Tuhan sudah semakin baik dan berkembang.
    "Gereja ini melambangkan bukti umat mencintai dan dekat dengan Tuhan, bukti kebaktian umat kepada tuhan, bukti perutusan umat kepada Tuhan.
    "Apa guna mendirikan gereja yang sudah megah kalau tidak digunakan untuk sembayang. Umat mendirikan gereja ini bukti umat mencintai Tuhan, untuk itu saya minta gereja ini harus diisi dengan kegiatan-kegiatan rohani, bilamana ada masalah, ajak umat berdoa di gereja," pesan Uskup.
    Uskup juga berpesan kepada Umat Katolik Stasi Tunggang agar gereja yang sudah diresmikan dan diberkati ini jangan dibuat stres. "Gereja jangan dibuat stres, gunakan gereja yang sudah megah ini untuk ibadah pada hari Minggu dan hari lainnya. Karena gereja adalah bukti dan tanda cinta umat kepada Tuhan," pesan uskup asal Italia ini.
    Untuk diketahui Gereja Santa Gemma Stasi Tunggang ini adalah gereja ke-11 yang diresmikan oleh Uskup Keuskupan Sanggau Mgr. Yulius Mencucini, CP per bulan Mei 2017 di wilayah keuskupan Sanggau (Kabupaten Sekadau dan Kabupaten Sanggau).  

 

Pewarta: Gansi/Hartono

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018