Pontianak (Antaranews Kalbar) - Harga daging ayam ras yang naik sejak sepekan sebelum Ramadhan hingga tembus di atas Rp30 ribu per kilogram mendorong tingkat inflasi di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, pada Mei 2018.

"Kota Pontianak mengalami inflasi 0,36 persen pada Mei 2018. Komoditas tertinggi penyumbang inflasi adalah daging ayam ras," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar, Pitono di Pontianak, Rabu.

Ia menambahkan komoditas lain penyumbang inflasi yakni ikan kembung, tukang bukan mandor, kayu balokan, tongkol, telur ayam ras, kangkung, kacang panjang, sotong, dan buku tulis bergaris.

Baca juga: HET daging ayam di Pontianak Rp35 ribu/kilogram

"Komoditas yang mengalami penurunan harga tertinggi secara berurutan pada Mei 2018 adalah jeruk, cabai rawit, bawang putih, angkutan udara, sawi hijau, makanan ringan, oyong, anggur, semangka dan papan," papar dia.

Sementara itu, kata dia dilihat dari kelompok barang, inflasi terjadi karena ada kenaikan indeks pada semua kelompok pengeluaran.

Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks dari yang tertinggi secara berurutan yaitu kelompok bahan makanan 0,81 persen; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,51 persen; pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,28 persen; sandang 0,27 persen; kesehatan 0,14 persen; makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,02 persen; dan transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,01 persen.

Baca juga: Harga daging ayam naik

"Secara umum untuk tingkat inflasi tahun kalender Mei 2018 sebesar 1,71 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun Mei 2018 terhadap Mei 2017 sebesar 3,05 persen," jelas dia.

Pitono menjelaskan tingkat inflasi pada Mei 2018 dan setengah bulan bertepatan memasuki Ramadhan masih terbilang rendah. Hal itu tidak terlepas dari tim pengendalian inflasi di daerah.

"Saat ini inflasi sangat terkendali dan terbukti saat Ramadhan saja inflasi masih di bawah 1 persen dan inflasi yang naik signifikan hanya pada komoditas tertentu," jelas dia.



 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018