Mempawah (Antaranews Kalbar) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Iklim Mempawah mengamati suhu udara di wilayah Kalimantan Barat akan lebih panas dari biasanya dalam beberapa hari ke depan, sehingga masyarakat diimbau waspada potensi titik panas meningkat.
    
"Kondisi iklim di wilayah Kalimantan Barat berdasarkan pengamatan dari UPT BMKG wilayah Kalimantan Barat terpantau bahwa selama periode 10 hari terakhir ini," kata kepala BMKG staklim Mempawah, Wandayantolis di Mempawah, Selas.
    
Dia mengatakan, data stasiun Meteorologi Maritim Pontianak melansir arah angin dominan dari arah selatan hingga barat daya. Kecepatan angin lebih rendah 2-3 m/s dari rata-ratanya. Kecepatan angin terbesar 12.9 m/s. Sedangkan Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak dan Stasiun Meteorologi Melawi melansir suhu udara menyimpang sebesar 0,8 derajat celsius dari rata-ratanya. Suhu udara tertinggi sebesar 35,4 derajat celsius.
    
"Curah hujan berkurang 2-10 mm/dasarian. Dengan nilai curah hujan 0-60 mm/dasarian," ujar Wandayantolis.
    
Dia menambahkan akumulasi curah hujan pada 10 hari terakhir di wilayah Kalimantan Barat pada umumnya berkurang. Kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa hal. Menurut Wandayantolis dari kondisi tersebut ENSO dinyatakan netral hingga akhir tahun. 
    
"Sehingga faktor dinamika atmosfer lainnya lebih berpengaruh. Demikian pula halnya dengan dipole mode. Anomali suhu muka laut lebih rendah dari biasanya. Potensi produktivitas uap air dan awan menjadi berkurang, sehingga kondisi tersebut menngakibatkan pembentukan awan curah hujan berkurang," ungkapnya.
    
Lebih lanjut Kepala BMKG Staklim Mempawah itu mengungkapkan bahwa secara umum curah hujan di wilayah Kalimantan Barat pada 10 hari ke depan 11-20 Juni 2018 diprakirakan berkisar antara 0-30 mm lebih rendah dari biasanya. 
    
Hal ini disebabkan karena suhu muka laut lebih rendah dari biasanya sehingga pembentukan awan dan curah hujan menjadi berkurang. Suhu udara di wilayah Kalbar pada 10 hari ke depan diprakirakan lebih panas 0.7-1.0 derajat celsius dari biasanya.
    
"Kami ingatkan masyarakat untuk waspada terjadinya peningkatan potensi titik panas di sebagian besar wilayah Kalbar. Meningkatnya suhu udara karena curah hujan yang rendah, perlu diantisipasi. Masyarakat perlu antisipasi dehidrasi dan menjaga kesehatan," kata dia. 

 

Pewarta: Aries Zaldi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018