Sintang (Antaranews Kalbar) - Ruas jalan poros yang menghubungkan Desa Buluh Kuning dengan Desa Bedayan Kecamatan Sepauk di Kabupaten Sintang rusak parah.
    "Jalan banyak tergenang  kalau sudah musim hujan. Kendaraan bisa amblas terbenam," kata Atsar Lutfi, warga desa itu.
    Menurutnya, masyarakat merasakan dampak langsung dengan kondisi infrastruktur jalan yang rusak. Mobilitas menuju ibukota kecamatan maupun ke ibukota kabupaten menjadi tidak lancar. 
    Kemudian ongkos distribusi barang menjadi mahal. Dampaknya bisa berpengaruh ke harga barang yang sampai di desa.
    Dia mengatakan, bukan hanya distribusi barang menuju desa menjadi kurang lancar. Namun, masyarakat untuk membawa hasil perkebunan juga terdampak akibat kondisi jalan rusak. Antara lain, buat membawa sawit dan karet. Biaya angkutan menjadi mahal. 
    Menurutnya, menjadi harapan masyarakat adalah, pemerintah bisa memberikan perhatian untuk perbaikan jalan. Minimal di musim hujan tidak tergenang dan menimbulkan kubangan sehingga masyarakat bisa terbantu  untuk membawa hasil perkebunan.
    Kemudian distribusi barang menjadi lancar. Dikatakan dia, saat musim penghujan sangat terasa. Kondisi jalan menjadi sangat sulit untuk dilalui. Padahal masyarakat begitu membutuhkan akses tersebut terutama kendaraan pengangkut barang. 

Baca juga: 60 Persen Jalan - Jembatan Di Sintang Rusak
    Kendati menggunakan sepeda motor juga harus berjuang menghindari kubangan dan jalan yang licin.
    Anggota DPRD Sintang Dapil Sepauk-Tempunak Kusnadi turut berharap pemerintah memberi perhatian terhadap infrastruktur terutama di wilayah Sepauk Hulu. Disebutnya masih terdapat beberapa titik ruas  kerusakan kendati sebagian diantaranya juga sudah ditangani pemerintah.
    Menurut Kusnadi, perlu menjadi perhatian selain jalan, adalah jembatan. Kini terdapat beberapa jembatan yang kondisinya memang sudah perlu penanganan segera. 
    Ia selaku dewan terus mendorong dan mengaspirasikan agar bisaditangani pemerintah. Kendati tidak menampik menjadi persoalan utama yakni masalah keterbatasan anggaran juga ikut berpengaruh. Sementara yang harus ditangani pemerintah cukup kompleks.
Baca juga: Askiman minta perusahaan perkebunan ikut perbaiki infrastruktur

Pewarta: Tantra Nur Andi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018