Pontianak (Antaranews Kalbar) - Ribuan peserta yang terdiri dari 812 atlet, 143 pelatih dan 74 official utusan kabupaten/kota mengikuti kegiatan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kalbar 2018.
Ratusan atlet dengan seragam tim masing-masing memenuhi gedung olahraga (GOR) Pangsuma Pontianak, Selasa, dimana pagelaran itu dibuka dengan meriah serta para kontingen dari masing-masing kabupaten dan kota berbaris rapi dan berjalan beriringan dengan anggota paskibra memimpin.
"Sesuai dengan amanat undang-undang pemerintah daerah merupakan salah satu urusan wajib pemerintah daerah sebagai integral pembangunan manusia daerah," kata Plt Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar, Sugeng Hariyadi.
Dikatakannya, event tahunan ini sekaligus sebagai ajang seleksi atlet untuk mewakili kontingen Kalbar pada ajang Popwil II 2018 yang akan diselenggarakan di Jawa Barat.
Selain itu juga sebagai sarana evaluasi terhadap pelaksanaan pembinaan olahraga pelajar daerah, sekaligus sebagai media memelihara kesatuan di kalangan pelajar.
"Tahun ini hanya diikuti oleh 13 kabupaten dan kota. Melawi tidak mengirim utusan dikarenakan proses pencairan keuangan yang tidak bisa diselesaikan. Kemudian untuk kota Singkawang hanya mengirim atlet untuk dua mata lomba saja," katanya.
Pagelaran Popda ini dilaksanakan 16 hingga 21 Juli 2018. Ada 8 cabang olahraga yang dilombakan yakni sepak bola, basket, pencak silat, tenis meja, sepak takraw, bulu tangkis, tenis lapangan, dan bola voli.
Pj Gubernur Kalbar Dodi Riyadmadji berharap tahun depan seluruh kabupaten/kota dapat berpartisipasi dalam agenda ini. Karena menurutnya, Popda bukan sekedar ajang untuk pencapaian dan mencetak prestasi, tapi cikal bakal menciptakan kesatuan bangsa.
Ia pun mengajak para atlet untuk mengubah mindset bertanding hanya untuk mencari pengalaman menjadi semangat untuk meraih juara.
Dodi pun menilai dengan budaya olahraga yang baik maka dengan sendirinya akan melahirkan prestasi olahraga yang baik.
Selanjutnya, Dodi juga mengatakan penghargaan akademik untuk diberikan kepada atlet berprestasi tidak hanya identik dalam bentuk uang atau materi. Akan tetapi dirinya merasa lebih baik diberikan dalam bentuk beasiswa.
"Popda harus dilakukan dalam asas kejujuran sehingga yang terbaik adalah menjadi duta. Saya pesankan kepada para atlet untuk memanfaatkan Popda ini dalam meningkatkan wawasan karena dalam olahraga terdapat kesehatan dan perjuangan," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Ratusan atlet dengan seragam tim masing-masing memenuhi gedung olahraga (GOR) Pangsuma Pontianak, Selasa, dimana pagelaran itu dibuka dengan meriah serta para kontingen dari masing-masing kabupaten dan kota berbaris rapi dan berjalan beriringan dengan anggota paskibra memimpin.
"Sesuai dengan amanat undang-undang pemerintah daerah merupakan salah satu urusan wajib pemerintah daerah sebagai integral pembangunan manusia daerah," kata Plt Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar, Sugeng Hariyadi.
Dikatakannya, event tahunan ini sekaligus sebagai ajang seleksi atlet untuk mewakili kontingen Kalbar pada ajang Popwil II 2018 yang akan diselenggarakan di Jawa Barat.
Selain itu juga sebagai sarana evaluasi terhadap pelaksanaan pembinaan olahraga pelajar daerah, sekaligus sebagai media memelihara kesatuan di kalangan pelajar.
"Tahun ini hanya diikuti oleh 13 kabupaten dan kota. Melawi tidak mengirim utusan dikarenakan proses pencairan keuangan yang tidak bisa diselesaikan. Kemudian untuk kota Singkawang hanya mengirim atlet untuk dua mata lomba saja," katanya.
Pagelaran Popda ini dilaksanakan 16 hingga 21 Juli 2018. Ada 8 cabang olahraga yang dilombakan yakni sepak bola, basket, pencak silat, tenis meja, sepak takraw, bulu tangkis, tenis lapangan, dan bola voli.
Pj Gubernur Kalbar Dodi Riyadmadji berharap tahun depan seluruh kabupaten/kota dapat berpartisipasi dalam agenda ini. Karena menurutnya, Popda bukan sekedar ajang untuk pencapaian dan mencetak prestasi, tapi cikal bakal menciptakan kesatuan bangsa.
Ia pun mengajak para atlet untuk mengubah mindset bertanding hanya untuk mencari pengalaman menjadi semangat untuk meraih juara.
Dodi pun menilai dengan budaya olahraga yang baik maka dengan sendirinya akan melahirkan prestasi olahraga yang baik.
Selanjutnya, Dodi juga mengatakan penghargaan akademik untuk diberikan kepada atlet berprestasi tidak hanya identik dalam bentuk uang atau materi. Akan tetapi dirinya merasa lebih baik diberikan dalam bentuk beasiswa.
"Popda harus dilakukan dalam asas kejujuran sehingga yang terbaik adalah menjadi duta. Saya pesankan kepada para atlet untuk memanfaatkan Popda ini dalam meningkatkan wawasan karena dalam olahraga terdapat kesehatan dan perjuangan," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018