Pontianak (Antaranews Kalbar) - Bupati Sintang, Kalimantan Barat, Jarot Winarno menargetkan pembangunan Jembatan Ketungau II yang menghubungkan infrastruktur sejumlah kecamatan di pedalaman Kalimantan Barat itu dapat selesai pada 2020.
"Saya minta tahun ini pancang tiang tengah dengan dana sekitar Rp3 miliar lebih harus jadi," kata Jarot Winarno di Sintang, Rabu.
Jarot bersama staf beberapa waktu lalu meninjau pembangunan Jembatan Ketungau II yang menyeberangi Sungai Ketungau di Merakai, Kecamatan Ketungau Tengah.
Ia mengatakan, pengerjaan abutment Jembatan Ketungau II sudah selesai. Abutment adalah bangunan bawah jembatan yang terletak pada kedua ujung pilar-pilar jembatan, berfungsi sebagai pemikul seluruh beban hidup (angin, kendaraan, dll) dan mati (beban gelagar, dll) pada jembatan.
Dijelaskan Jarot, pada 2018, Pemkab Sintang sudah menganggarkan untuk melanjutkan pengerjaan Jembatan Ketungau II sebesar Rp5 miliar.
Dana itu, Rp3 miliar lebih untuk pancang tiang tengah, dan Rp1 miliar lebih untuk mobilisasi rangka baja dari Jakarta. Karena untuk melanjutkan pembangunan Jembatan Ketungau II tersebut, Pemerintah Kabupaten Sintang mendapat bantuan rangka baja bentang 2x60 meterdari Kementrian PUPR.
Tapi Pemerintah Kabupaten Sintang harus menyiapkan anggaran untuk membawanya dari Jakarta menuju Sintang.
"Kita patut bersyukur Kementerian PUPR memberikan rangka baja bentang 2x60 tipe A. Tapi barangnya di gudang PU di Jakarta. Biaya angkutnya rupanya Rp1 miliar lebih," katanya.
Jarot menargetkan tahun 2018 ini, pancang tiang tengah dengan fendernya selesai dikerjakan sehingga tahun 2019 mendatang rangka bajanya sudah terpasang.
"Mudah-mudahan akhir tahun 2019 bisa berfungsilah. Jadi kalau bisa tahun 2020 tidak ada lagi orang-orang menyebrang pakai sampan, pakai ponton," ungkapnya.
Menurut Jarot, jika Jembatan Ketungau II ini sudah selesai pengerjaannya, akan memberikan daya ungkit yang luar biasa bagi perkembangan di sebelah kanan mudik Sungai Ketungau.
Sementara Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sintang Terry Ibrahim menyatakan, sangat berharap tahun 2020 Jembatan Ketungau II sudah bisa difungsikan.
Sebenarnya dia berharap, jembatan itu bisa lebih cepat difungsikan. Namun, dirinya maklum kalau 2019 Jembatan Ketungau II belum bisa difungsikan karena terkendala pada material-material yang harus di datangkan dari Jakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Saya minta tahun ini pancang tiang tengah dengan dana sekitar Rp3 miliar lebih harus jadi," kata Jarot Winarno di Sintang, Rabu.
Jarot bersama staf beberapa waktu lalu meninjau pembangunan Jembatan Ketungau II yang menyeberangi Sungai Ketungau di Merakai, Kecamatan Ketungau Tengah.
Ia mengatakan, pengerjaan abutment Jembatan Ketungau II sudah selesai. Abutment adalah bangunan bawah jembatan yang terletak pada kedua ujung pilar-pilar jembatan, berfungsi sebagai pemikul seluruh beban hidup (angin, kendaraan, dll) dan mati (beban gelagar, dll) pada jembatan.
Dijelaskan Jarot, pada 2018, Pemkab Sintang sudah menganggarkan untuk melanjutkan pengerjaan Jembatan Ketungau II sebesar Rp5 miliar.
Dana itu, Rp3 miliar lebih untuk pancang tiang tengah, dan Rp1 miliar lebih untuk mobilisasi rangka baja dari Jakarta. Karena untuk melanjutkan pembangunan Jembatan Ketungau II tersebut, Pemerintah Kabupaten Sintang mendapat bantuan rangka baja bentang 2x60 meterdari Kementrian PUPR.
Tapi Pemerintah Kabupaten Sintang harus menyiapkan anggaran untuk membawanya dari Jakarta menuju Sintang.
"Kita patut bersyukur Kementerian PUPR memberikan rangka baja bentang 2x60 tipe A. Tapi barangnya di gudang PU di Jakarta. Biaya angkutnya rupanya Rp1 miliar lebih," katanya.
Jarot menargetkan tahun 2018 ini, pancang tiang tengah dengan fendernya selesai dikerjakan sehingga tahun 2019 mendatang rangka bajanya sudah terpasang.
"Mudah-mudahan akhir tahun 2019 bisa berfungsilah. Jadi kalau bisa tahun 2020 tidak ada lagi orang-orang menyebrang pakai sampan, pakai ponton," ungkapnya.
Menurut Jarot, jika Jembatan Ketungau II ini sudah selesai pengerjaannya, akan memberikan daya ungkit yang luar biasa bagi perkembangan di sebelah kanan mudik Sungai Ketungau.
Sementara Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sintang Terry Ibrahim menyatakan, sangat berharap tahun 2020 Jembatan Ketungau II sudah bisa difungsikan.
Sebenarnya dia berharap, jembatan itu bisa lebih cepat difungsikan. Namun, dirinya maklum kalau 2019 Jembatan Ketungau II belum bisa difungsikan karena terkendala pada material-material yang harus di datangkan dari Jakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018