Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) meminta pemerintah pusat mempercepat pembangunan infrastruktur jalan guna mendukung perkembangan industri dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
"Kami menekankan bahwa perbaikan infrastruktur, khususnya jalan, merupakan kunci utama dalam meningkatkan daya saing ekonomi Kalimantan Barat. Kondisi infrastruktur jalan yang ada saat ini belum cukup mendukung pertumbuhan industri dan investasi di Kalbar," kata Penjabat Gubernur Kalbar, dr. Harisson, saat menerima kunjungan kerja Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, bersama sejumlah anggota di Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalbar, Minggu.
Harisson menjelaskan, kondisi jalan yang baik sangat penting untuk memudahkan masuknya investasi dan mengembangkan sentra-sentra ekonomi baru di Kalimantan Barat.
"Saat ini, kondisi jalan yang mantap di Kalbar baru mencapai 62 persen. Kami berharap ada percepatan pembangunan dari pemerintah pusat," katanya.
Ia juga menyarankan agar pembangunan jalan tol di Kalbar segera dilakukan, terutama jalur strategis seperti Tol Pontianak-Singkawang dan Tol Pontianak-Mempawah yang akan menghubungkan langsung ke Pelabuhan Internasional Kijing, yang berperan penting dalam aktivitas ekonomi dan logistik.
"Kami ingin agar Kalbar bisa memiliki jalan tol seperti di provinsi lainnya. Paling tidak Tol Pontianak-Singkawang atau Pontianak-Mempawah bisa dibangun untuk mendukung konektivitas ke Pelabuhan Kijing, yang nantinya akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," tuturnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, dalam kunjungannya menegaskan bahwa Kalbar memiliki potensi industri yang sangat besar, dengan jumlah 28.444 industri yang terdiri dari industri besar, menengah, dan kecil.
Menurutnya, percepatan pembangunan infrastruktur sangat diperlukan untuk mendorong potensi tersebut, terutama karena posisi Kalbar yang berbatasan langsung dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Kalimantan Barat memiliki posisi yang sangat strategis karena berbatasan dengan IKN. Potensi industri yang besar harus didukung oleh infrastruktur yang memadai, agar percepatan pembangunan ekonomi bisa terjadi," kata Saan.
Dalam pertemuan tersebut, Saan juga mendengarkan aspirasi yang disampaikan terkait perkembangan ekonomi Kalbar.
Berdasarkan data, ekspor Kalbar pada Agustus 2024 mengalami penurunan sebesar 6,60 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sementara impor turun 19,72 persen pada sektor barang konsumsi, bahan baku, dan bahan modal.
Selain itu, Pemprov Kalbar juga menyampaikan bahwa inflasi pada bulan September 2024 tercatat sebesar 0,29 persen secara bulanan (m-to-m) dan 1,79 persen secara tahunan (y-on-y), dengan penyumbang utama inflasi berasal dari kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.
Audiensi dalam rangka kunjungan kerja ini turut dihadiri oleh Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar dan sejumlah Kepala OPD terkait di lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
Pemprov berharap, melalui kunjungan ini, pemerintah pusat akan lebih memperhatikan percepatan pembangunan infrastruktur jalan di Kalbar, demi mendukung industri dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.