Melawi (Antaranews Kalbar) - Komandan Koramil Sayan, Kodim 1205 Sintang, Kapten Inf Hendy mengingatkan Indonesia merupakan  salah satu negara besar di dunia  yang dibangun diatas pondasi kemajemukan, yang menjadi penyerahan terciptanya masyarakat majemuk dan multikultur meliputi ras, suku, bahasa, budaya, agama maupun golongan yang sangat beragam.
    Oleh karena itu, ujar dia, tak heran jika bangsa Indonesia termasuk salah satu negara yang sangat rawan terjadinya konflik horisontal, yaitu konflik yang terjadi antarsesama warga negara Indonesia itu sendiri.
    Ia menyampaikan hal itu saat seminar kebangsaan di Melawi, Sabtu (28/7) di Penguruan Muhammadiyah Nanga Pinoh yang diselenggarakan oleh KPA Ciwanadri Melawi.
    Lebih jauh ia menjelaskan segala macam bentuk konflik yang membawa atas dasar kepentingan suku, agama, ras dan antargolongan itulah yang biasanya kita kenal dengan sebutan SARA.
    "Seluruh anak bangsa, wajib menjaga dan merawat persatuan agar tetap terjalin harmonis. Termasuk para pemuda pemuda," tegasnya. 
    Ia mengaku merawat kemajemukan memang susah-susah gampang, susah tetapi tidak sesulit memindah gunung dan mudah tak segampang membalikan telapak tangan.
    "Negara Kesatuan Republik Indonesia lebih utama dari apapun. Semua golongan, ras, agama dan suku tentulah memiliki kepentingan, akan tetapi kepentingan negara harus selalu diprioritaskan. Pancasila menjadi dasar negara kita," katanya.
    Sementara itu, Ketua Umum Ciwanadri Melawi, Galih Wanabhakti mengatakan kegiatan seminar wawasan kebangsaan yang digelar tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pemuda pemuda di Melawi tentang pentingnya merawat sebuah kemajemukan.
    Tidak terkecuali di Kabupaten Melawi, dimana masyarakatnya terdiri dari berbagai macam suku dan agama sehingga sikap toleransi harus terus dijaga agar tetap harmonis dan pemuda memiliki peranan yang sangat penting.
    "Alhamdulillah,  seminar wawasan kebangsaan yang kami gelar ini mendapat respon baik dan antusiasme dari peserta yang hadir, " ucapnya.
    Tema dalam seminar wawasan kebangsaan yakni Merawat Kemajemukan dalam Bingkai NKRI. Dengan peserta terdiri dari sejumlah organisasi masyarakat, organisasi pemuda, pelajar dan mahasiswa.
    "Terima kasih juga atas kerja sama dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Melawi dalam membantu mensukseskan acara seminar ini," ungkapnya.
    Adapun narasumber yakni dari Kodim 1205 Sintang, Dinas Pemberdayaan Masyarakat kabupaten Melawi dan Ketua Perhimpunan Jurnalis (Pena) Melawi.
    Ketua Perhimpunan Jurnalis Melawi, Eko Susilo mengapreasi kegiatan yang dilakukan pihak Ciwanadri Melawi,  yang menurutnya kemajemukan sebenarnya bisa menjadi satu kekuatan untuk menguatkan bangsa, dan juga sebaliknya, kemajemukan bisa juga menjadi ancaman yang bisa menjadi malapetaka yang bisa menggerus integrasi bangsa, jika tidak dirawat sebaik-baiknya.
    "Untuk materi seminar yang disampaikan, saya mengangkat isu tentang menangkal berita bohong atau hoax, yang menjadi salah satu faktor yang dapat memicu perpecahan antaranak bangsa. Sehingga harus dicegah secara bersama," ungkap wartawan Harian Suara Pemred ini dengan ramah.

Pewarta: Tantra Nur Andi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018