Ternate (Antaranews Kalbar) - Warga Desa Rawajaya Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) dihebohkan dengan penemuan dua bocah laki-laki yang mengapung di sekitar Pelabuhan Konteiner dalam kondisi tidak bernyawa.
Kapolres Halut AKBP Irfan Indarta melalui Kasubag Hupas Ipda Risal Ibrahim ketika dikonfirmasi,Selasa, membenarkan peristiwa temuan mayat di desa Rawajaya tepatnya di dermaga kontainer sekitar pukul 15.00 Wit dan diketahui, korban meninggal dunia bernama Fondri berumur (9 rahun) dan Nizam Alfouzan baru berumur (5 tahun).
Bahkan, warga sekitar, diduga, kakaknya bernama Fondri mencoba membantu adiknya Nizam) yang tenggelam ketika berenang di seputaran pelabuhan Konteiner, tak kuasa dengan kondisi arus sangat kuat, keduanya pun tenggelam dan harus meregang nyawa.
Pihaknya saat ini dalam tahap pengembangan kasus tersebut, nantinya diperiksa para saksi untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Ketika kami berkordinasi dengan keluarga korban, pihak keluarga tidak mau dilakukan visum dan meminta agar korban di bawa pulang ke kediamannya di Desa Gosoma Barat untuk dimakamkan," kata Risal.
Kedua bocah tersebut terapung secara terpisah di seputaran pelabuhan konteiner dengan jarak sekitar 40-50 Meter dan ditemukan pertama kali oleh warga bernama Hatau dan Haris warga desa rawajaya yang berprofesi sebagai TKBM.
Hatau ketika dihubungi mengatakan, dirinya spontan menyebur ke laut ketika melihat ada bocah yang mengapung dengan posisi terlentang.
"Saya pikir hanya satu orang anak saja, padahal teman saya Haris dan sejumlah rekan kerja sedang mengangkat satu orang anak lagi di sisi kanan pelabuhan. "Jelas Hatau
Hal senada juga disampaikan oleh Haris, ketika itu dirinya sedang berada di atas dermaga konteiner, melihat ada bocah yang hanyut terbawa arus dari arah utara ke selatan pelabuhan, dirinya langsung memanggil bantuan dan berenang menuju ke arah korban untuk di angkat ke atas dermaga.
Warga yang berkerumun dan tidak satupun yang mengenali jenazah dua anak tersebut, warga kemudian memberikan pengumuman di mesjid agar para warga bisa berkumpul untuk mengenali dua anak yang meninggal dunia akibat tenggelam di seputaran pantai desa Rawajaya.
"Kami sudah umumkan di mesjid, dengan maksud agar ada orang tua atau kerabat yang bisa mengenali korban," katanya.
Anggota Polres Halut kemudian tiba di TKP untuk membawa dua jenazah menuju ke RSUD Tobelo agar di identifikasi lebih lanjut mengenai identitas kedua korban dan dari informasi yang di edarkan melalui Medsos dan warga, orang tua korban atas nama Waluyo (32) dan istrinya Sri (30) warga desa Gosoma Barat mendatangi RSUD untuk memastikan kedua jenazah tersebut.
Saat itu, ibu korban Sri langsung histeris dan pingsan karena kedua bocah yang meninggal dunia merupakan putra pertama dan kedua dari pasutri tersebut, sementara ayah korban hanya bisa pasrah dan menangis melihat kedua korban.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Kapolres Halut AKBP Irfan Indarta melalui Kasubag Hupas Ipda Risal Ibrahim ketika dikonfirmasi,Selasa, membenarkan peristiwa temuan mayat di desa Rawajaya tepatnya di dermaga kontainer sekitar pukul 15.00 Wit dan diketahui, korban meninggal dunia bernama Fondri berumur (9 rahun) dan Nizam Alfouzan baru berumur (5 tahun).
Bahkan, warga sekitar, diduga, kakaknya bernama Fondri mencoba membantu adiknya Nizam) yang tenggelam ketika berenang di seputaran pelabuhan Konteiner, tak kuasa dengan kondisi arus sangat kuat, keduanya pun tenggelam dan harus meregang nyawa.
Pihaknya saat ini dalam tahap pengembangan kasus tersebut, nantinya diperiksa para saksi untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Ketika kami berkordinasi dengan keluarga korban, pihak keluarga tidak mau dilakukan visum dan meminta agar korban di bawa pulang ke kediamannya di Desa Gosoma Barat untuk dimakamkan," kata Risal.
Kedua bocah tersebut terapung secara terpisah di seputaran pelabuhan konteiner dengan jarak sekitar 40-50 Meter dan ditemukan pertama kali oleh warga bernama Hatau dan Haris warga desa rawajaya yang berprofesi sebagai TKBM.
Hatau ketika dihubungi mengatakan, dirinya spontan menyebur ke laut ketika melihat ada bocah yang mengapung dengan posisi terlentang.
"Saya pikir hanya satu orang anak saja, padahal teman saya Haris dan sejumlah rekan kerja sedang mengangkat satu orang anak lagi di sisi kanan pelabuhan. "Jelas Hatau
Hal senada juga disampaikan oleh Haris, ketika itu dirinya sedang berada di atas dermaga konteiner, melihat ada bocah yang hanyut terbawa arus dari arah utara ke selatan pelabuhan, dirinya langsung memanggil bantuan dan berenang menuju ke arah korban untuk di angkat ke atas dermaga.
Warga yang berkerumun dan tidak satupun yang mengenali jenazah dua anak tersebut, warga kemudian memberikan pengumuman di mesjid agar para warga bisa berkumpul untuk mengenali dua anak yang meninggal dunia akibat tenggelam di seputaran pantai desa Rawajaya.
"Kami sudah umumkan di mesjid, dengan maksud agar ada orang tua atau kerabat yang bisa mengenali korban," katanya.
Anggota Polres Halut kemudian tiba di TKP untuk membawa dua jenazah menuju ke RSUD Tobelo agar di identifikasi lebih lanjut mengenai identitas kedua korban dan dari informasi yang di edarkan melalui Medsos dan warga, orang tua korban atas nama Waluyo (32) dan istrinya Sri (30) warga desa Gosoma Barat mendatangi RSUD untuk memastikan kedua jenazah tersebut.
Saat itu, ibu korban Sri langsung histeris dan pingsan karena kedua bocah yang meninggal dunia merupakan putra pertama dan kedua dari pasutri tersebut, sementara ayah korban hanya bisa pasrah dan menangis melihat kedua korban.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018