Putussibau (Antaranews Kalbar) - Rumah Tahanan Kelas II/B Putussibau, Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat memiliki 30 anggota "Pasukan Merah Putih" pilihan yang akan melakukan bakti sosial dalam rangka Program Kepada Negeri.
"`Pasukan Merah Putih` itu merupakan narapidana pilihan untuk melakukan bhakti sosial," kata Kepala Rutan Kelas II/B Putussibau Mulyoko di Putussibau, Kapuas Hulu, Senin.
Dia menjelaskan pasukan itu akan melakukan rehabiltasi gedung Madrasah Tsanawiyah Ma`arif NU Kapuas Hulu pada Selasa (7/8).
Ia menjelaskan saat ini rutan bukanlah sesuatu yang menakutkan karena merupakan tempat pembinaan kepada narapidana.
Baca juga: Pegawai Rutan Kelas II B Putussibau jalani tes urine dadakan
"`Pasukan Merah Putih` itu salah satu upaya dalam memberikan pembinaan kepada warga binaan rutan, sehingga ketika keluar dari rutan mereka bisa langsung berbaur dengan lingkungan masyarakat," kata Mulyoko.
Ia menjelaskan bahwa anggota pasukan itu para narapidana pilihan karena berkelakuan baik dan sudah cukup lama menjalani menjadi warga binaan.
Dalam rangka pembinaan, warga rutan juga mengikuti berbagai berbagai program kegiatan, di antaranya berkebun, bertani, serta berlatih kerajinan.
Selain itu, kata Mulyoko, pembinaan kerohanian, baik muslim maupun nonmuslim rutin dilaksanakan.
"Kita berharap begitu bebas para napi tidak lagi merasa minder dengan lingkungan dan memiliki keterampilan, apa yang mereka dapatkan selama dalam rutan bisa diterapkan di masyarakat," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"`Pasukan Merah Putih` itu merupakan narapidana pilihan untuk melakukan bhakti sosial," kata Kepala Rutan Kelas II/B Putussibau Mulyoko di Putussibau, Kapuas Hulu, Senin.
Dia menjelaskan pasukan itu akan melakukan rehabiltasi gedung Madrasah Tsanawiyah Ma`arif NU Kapuas Hulu pada Selasa (7/8).
Ia menjelaskan saat ini rutan bukanlah sesuatu yang menakutkan karena merupakan tempat pembinaan kepada narapidana.
Baca juga: Pegawai Rutan Kelas II B Putussibau jalani tes urine dadakan
"`Pasukan Merah Putih` itu salah satu upaya dalam memberikan pembinaan kepada warga binaan rutan, sehingga ketika keluar dari rutan mereka bisa langsung berbaur dengan lingkungan masyarakat," kata Mulyoko.
Ia menjelaskan bahwa anggota pasukan itu para narapidana pilihan karena berkelakuan baik dan sudah cukup lama menjalani menjadi warga binaan.
Dalam rangka pembinaan, warga rutan juga mengikuti berbagai berbagai program kegiatan, di antaranya berkebun, bertani, serta berlatih kerajinan.
Selain itu, kata Mulyoko, pembinaan kerohanian, baik muslim maupun nonmuslim rutin dilaksanakan.
"Kita berharap begitu bebas para napi tidak lagi merasa minder dengan lingkungan dan memiliki keterampilan, apa yang mereka dapatkan selama dalam rutan bisa diterapkan di masyarakat," kata dia.
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018