Pontianak,  (Antaranews Kalbar) - Himpunan Mahasiswa Kecamatan Sejangkung (HMKS) dan Gerakan Tangan Pemuda (GTP) menggelar dialog pemuda se- Kecamatan Sejangkung dalam rangka memperkuat kapasitas dan persatuan pemuda untuk kemajuan daerah tersebut.

     "Diolog ini kami gelar sebagai wadah kami bersilaturahim dan berdiskusi tentang persoalan kecamatan dan solusi apa yang harus diperbuat pemuda dalam membangun kecamatan ini. Hal itu sebagai tema kami angkat yakni peran peran pemuda mengisi kemerdekaan dari desa untuk Indonesia," ujar Ketua HMKS, Imam di Sambas, Rabu.

    Ia menjelaskan dalam dialog pemuda tersebut menghadirkan perwakilan pemuda dari setiap desa, perwakilan mahasiswa, siswa dan organisasi kepemudaan di Keceamatan Sejangkung.

     "Untuk narsumber kita menghadirkan dari pihak kecamatan, Ketua KNPI Sambas, Anggota DPRD Kabupaten Sambas dan Kepala Desa Sendoyan. Peserta dari unsur pemuda desa dan mahasiswa itu sendiri sekitar 50 orang," papar dia.

     Sementara itu Kepala Desa Sendoyan, Juliansyah menyambut baik kegiatan HMKS dan GTP yang menggelar dialog di desanya. Apalagi kegiatan tersebut mampu mengumpulkan pemuda satu kecamatan.

     "Memperbanyak kegiatan pemuda di desa bisa menjadi alternatif pemecahan masalah kepemudaan di desa. Dengan kegiatan ini membuat pemuda sibuk akan aktivitas positif mengurangi potensi hal negatif untuk terjadi," papar dia. 

     Lanjutnya, pemuda harus bisa memberikan karya nyata dan kontribusi sekecil apapun untuk desa. Menurutnya mahasiswa jangan takut untuk pulang k desa setelah kuliah sebab banyak potensi yang bisa dilakukan seiring besarnya dana desa yang terkucur ke desa.

     "Kita mengajak berbuat lah sebisa kita meskipun kecil, karena berawal dari hal kecil dan diri sendiri perubahan besar akan terwujud. Pemuda harus ikut aktif mengawasi dan mengontrol pemerintah desa adalah wujud peran dalam membangun desa untuk Indonesia," ajak kepala desa termuda di Kabupaten Sambas tersebut.

     Sementara itu, narasumber dialog pemuda, Anggota DPRD Kabupaten Sambas, Eko Suprihatino mengatakan pemerintah perlu memperhatikan kegiatan pemuda dan hal itu  tertuang dalam program pemerintah daerah.

      "Memanfaatkankan dana desa dan terus menjalin silaturahmi yang baik antara pemuda dan pihak yang berkepentingan karena silaturahmi adalah kekuatan kita dalam membangun. Kegiatan ini kita sangat sambut baik dan apresiasi," katanya.

     Sementara narasumber lainnya, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Nugra Irianta Denashurya mengatakan satu di antara peran pemuda yakni peka terhadap masalah di lingkunganya.

      "Pemuda harus peka dengan lingkungan dan  permasalahan di daerahnya. Pemuda harus mempunyai sikap sosial yang tinggi karena itu karakter pemuda yang harus dimiliki. Pemuda harus punya wawasan luas, tidak membatasi diri akan ilmu yang juga bisa didapatkan dari keaktifan dikegiatan luar kampus dan lainnya," ajak dia.

      Apresiasi terhadap dialog pemuda datang  dari Plt Sekretasi Camat Sejangkung yang juga sebagai narasumber, Adli. Menurutnya kegiatan dialog pemuda satu di antara peran pemuda membangun desa dan kecamatan.
     
    "Dialog ini yang mencari solusi terhadap persoalan kecamatan adalah bagian peran yang telah dijalan pemuda atau mahasiswa. Kegiatan ini juga bagian dari penerapan mu yang didapat di kampus dan kita apresiasi," jelas dia.
   
    Ia mengajak pemuda dan mahasiswa Sejangkung untuk terus berbuat positif untuk berkontribusi membangun daerah. Pihaknya akan terus mendukung.
     "Sejarah telah membuktikan bahwa pemuda di masa lalu sudah berkiprah dalam membangun bangsa. Kini dan ke dapan tugas pemuda saat ini. Mari terus berbuat," kata dia.
   
    Dialog yang digelar di Aula Desa Nusantara Desa Sendoyan, Kecamatan Sejangkung tersebut juga dalam rangka memperingati hari kemerdekaan RI yang Ke -73.

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018