Entikong (Antaranews Kalbar) - Pembangunan fisik tahap kedua Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, ditargetkan rampung pada 1 Oktober 2018.

"Pembangunan fisik tersebut meliputi bangunan kantor pengelola, klinik, mess pegawai, Wisma Indonesia, pasar perbatasan, masjid, `food court` dan `convenience store`, serta terminal mini," kata Tenaga Ahli Tim Satuan Kerja Pengembang Kawasan Permukiman Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Sulung Maha Indra di Sanggau, Jumat.

Ia menjelaskan total luas bangunan tahap kedua mencapai 37.068 meter persegi dengan menelan biaya Rp421.144.907.00.

Setelah gedung PLBN berdiri megah, selanjutnya saat ini di proyek tahap II meliputi pembangunan zona sub-inti dan pendukung, papar dia.

"Ini sesuai pernyataan Presiden Jokowi bahwa kalau ada pasar yang besar di sekitar PLBN, maka akan ada pergerakan ekonomi yang besar pula. Inilah manfaat yang kita dapatkan dari adanya perbatasan di Entikong sebagai kawasan terdepan kita," katanya.

Terkait kendala di lapangan menurutnya hampir sama terjadi dengan pengerjaan jalan.

"Ada persoalan pembebasan lahan terutama masyarakat yang terkena dampak. Kita tentu menyelesaikannya sesuai dengan ketentuan yang ada," papar dia. 

 PLBN Entikong merupakan pos lintas batas pertama di Indonesia, beroperasi sejak 1 Oktober 1989, awalnya di bawah naungan Kabupaten Sanggau, kemudian dikelola Provinsi Kalimantan Barat dan kini di berada dalam naungan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Kementerian Dalam Negeri.

Sesuai dengan Nawa Cita Presiden Jokowi butir ketiga, "Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan: pemerataan pembangunan antarwilayah terutama desa, kawasan timur Indonesia dan kawasan perbatasan", pada awal pemerintahannya Presiden Jokowi mengeluarkan Inpres 6/2015 tentang Percepatan Pembangunan 7 Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Pendukungnya.

Tujuh PLBN Terpadu yang telah direvitalisasi dan diresmikan Presiden Jokowi yakni Entikong, Aruk, Nanga Badau (Kalimantan Barat), Wini, Motaain, dan Motamasin (Nusa Tenggara Timur) serta Skouw (Papua).

Tak lama setelah dilantik jadi presiden, Jokowi mengunjungi PLBN Entikong pada 21 Januari 2015 dan tegas menekankan bahwa wilayah perbatasan merupakan cerminan wajah Indonesia.

Hampir dua tahun kemudian, 21 Desember 2016, Presiden Jokowi datang lagi dan meresmikan kemegahan PLBN Entikong sebagai teras rumah yang memisahkan antara Indonesia dan Malaysia. Kini, PLBN Entikong berdiri jauh lebih megah dibandingkan pos lintas batas di sisi Tebedu, Negara Bagian Sarawak, Malaysia.
 

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018