Sekadau (Antaranews Kalbar) - Komunitas Pemuda Mualang Peduli Budaya atau disebut juga Lalau Mualang kembali melakukan Bakti Sosial II di Rumah Panyai Sungai Antu Hulu, Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten Sekadau, mengusung tema Budaya dalam balutan merah putih.
   
"Tema yang dibawa tentunya bertepatan dengan momen hari kemerdekaan, dan juga sebagai wujud cinta terhadap NKRI dan budaya. 17 agustus 2018, komunitas Lalau Mualang juga mengelar apel untuk memperingati kemerdekaan di halaman Rumah Panyai," tutur Januardigdo Soera, sang pengagas komunitas budaya, Selasa.
   
Jalox sapaan akrabnya mengatakan apel itu selain diikuti oleh anggota komunitas, juga masyarakat penghuni Rumah Panyai, siswa-siswi SD Sungai Antu bersama perangkat desa dan BPD serta masyarakat umum. Setelah apel, juga digelar permainan rakyat seadanya.
   
"Ada alasan tersendiri sehingga kami harus ke Rumah Panyai, kami mau Rumah Panyai tersebut tetap terpelihara dengan baik. Rumah Panyai Sungai Antu adalah satu satunya aset berharga yang dimiliki oleh Pemkab Sekadau yang masih asli dan berdiri kokoh, serta masih di tempati oleh 7 KK.
Lebih dari setengah abad sudah umur Rumah Panyai tersebut. Ada kebanggaan tersendiri bisa menjadi bagian dari anak-anak mualang yang peduli dengan aset dan budaya," tutupnya.
  
Sementara itu, salah seorang waris bilik Rumah Panyai, Arun Pinsensius mengatakan jika mereka berharap Pemda Sekadau bisa terus mengalokasi anggaran untuk pemeliharaan Rumah Panyai tersebut.
   
Agar Rumah Panyai tersebut tidak roboh dan terus kokoh sehingga menjadi kisah yang nyata untuk anak cucu mereka.
   
"Harapan kedepan, semoga tidak lupa untuk memperhatikan akses jalan dari kecamatan sampai di Rumah Panyai tersebut. Karena dengan jalan yang bagus, maka orang-orang dan para wisatawan akan semakin berminat untuk mengunjungi Rumah Panyai kami," pungkasnya.
   
Terpisah, Kepala Desa Sungai Antu, Saleh mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Komunitas Lalau Mualang. Baksos yang kedua kali ini tentu sebuah jawaban dari baksos terdahulu, jadi bukan sekedar baksos angin-anginan.
   
"Anak-anak muda yang peduli budaya, dengan semangat yang mereka bawa, tentu kedepannya mudah-mudahan bisa membuat kami semakin bersemangat untuk memelihara aset kami," tutupnya.
   
Sementara itu, Wakil Bupati Sekadau, Alosysius mengatakan teruslah menjadi kaum muda yang peduli budaya.
   
"Budaya adalah identitas, jadi tetap semangat dan selalu peduli dengan budayamu," tutupnya.

Baca juga: Baksos Lalau Mualang di Sungai Antu Hulu
 

Pewarta: Gansi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018