Pontianak (Antaranews Kalbar) - Wali Kota Pontianak, Sutarmijdi mendorong bank perkreditan rakyat (BPR) di ibu kota Kalimantan Barat untuk bertransformasi dengan cara mengikuti perkembangan "financial technology" (fintech).

"Para pelaku industri keuangan terutama BPR perlu bertransformasi agar tidak kalah bersaing. Jika tidak berubah dan mengikuti teknologi, maka akan terhapus oleh fintech. Pemkot juga punya BPR atau Bank Pasar. Saya ingin Bank Pasar dapat bertahan,? ujarnya di Pontianak, Selasa.

Menurutnya, saat ini BPR milik Pemkot berusaha untuk bersaing. Namun, bukan hanya mengejar profit, melainkan juga asas kemanfaatan bagi nasabah.

"Lewat fintech masyarakat diuntungkan karena mereka bisa menjalankan usaha lewat aplikasi sekaligus mengendalikan keuangan. Transaksi juga lebih nyaman dan aman karena hanya menggunakan aplikasi di `smartphone`," kata dia.

Selain menyalurkan KUR dengan bunga tujuh persen per tahun, Pemkot juga menyubsidi bunga untuk kredit usaha.

"Tujuannya agar nasabah bisa menambah modalnya, yang berujung pada meningkatnya aktivitas ekonomi di kota ini," papar dia.

Dia menyebut perkembangan teknologi tidak bisa dilawan. Sekarang ini saja, lanjut dia, sudah bermunculan berbagai macam fintech di Indonesia. Sementara itu aturan yang ada belum lengkap.

"Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan kewalahan karena banyak fintech yag muncul. Sedangkan aturannya belum lengkap. BI sudah mengeluarkan aturan dan OJK sebentar lagi," jelas sia.

Pemkot Pontianak belakangan ini mengikuti perkembangan teknologi digital. Selain sudah memiliki berbagai aplikasi digital dalam pelayanan umum.

"Pemkot juga meluncurkan program Pontianak Go Cashless. Harapannya masyarakat beralih dari transaksi tunai yang tidak efisien dan kurang aman ke transaksi nontunai," kata dia.

Dia mengatakan, sudah saatnya masyarakat berubah dalam bertransaksi. 

"Biaya mencetak uang itu mahal sekali. Kalau bisa menggunakan elektronik tentu lebih mudah dan efisien. Tidak perlu bawa dompet tebal berisi uang," katanya.


 

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018