Melawi (Antaranews Kalbar) - Rapat kerja antara pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Melawi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) di ruang paripurna DPRD dengan agenda membahas penyebab dan jumlah defisit APBD Melawi tahun 2018 berlangsung cukup alot.
Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Melawi, Andre Suparto, saat rapat kerja itu memaparkan, bahwa kondisi keuangan daerah Melawi saat ini mengalami defisit mencapai Rp143 miliar.
Andre mewacanakan, untuk menutupi defisit tersebut, Pemkab Melawi mencari berbagai sumber yang dapat diambil antara lain melalui pinjaman daerah ke Bank Kalbar. Selain itu memangkas dari kegiatan yang telah diprogramkan di APBD murni 2018, baik di DPRD maupun di Pemkab Melawi.
Menurut Andre, karena situasi keuangan daerah yang mengalami defisit yang mencapai Rp143 miliar itu, maka untuk menutupi defisit tersebut, Pemkab Melawi berencana melakukan peminjaman ke Bank Kalbar sekitar Rp41 miliar.
Sumber lain untuk menutupi defisit lanjut Andre, bakal memangkas atau mengurangi sejumlah kegiatan fisik di DPRD dan di Pemkab Melawi masing-masing Rp50 miliar.
"Ini rencana kami. Kalau diterima DPRD Alhamdulillah, kalaupun tidak diterima tak masalah. Kita cari solusi yang lain," kata Andre.
Atas kondisi tersebut, Ketua DPRD Melawi Abang Tajudin meminta kepada pihak eksekutif untuk segera mencarikan solusi terbaik untuk mengawasi masalah itu, agar keadaan keuangan daerah yang defisit bisa tertutupi dengan baik.
Sebelum wacana ini diputuskan, ada beberapa hal yang akan jadi perhatian DPRD Melawi untuk menutupi defisit anggaran tersebut. Seperti dikatakan Anggota DPRD Melawi, Malin, ia menyarankan agar semua belanja fisik tidak usah dijalankan.
Menurut Malin, apabila Pemkab Melawi melakukan peminjaman kepada pihak ke tiga akan berdampak pada permasalahan baru.
"Belanja modal yang ratusan miliar ditunda saja. Tak usah bicara soal aspirasi atau visi misi. Kalau ada surplus itulah menjadi bahan kita menyusun APBD 2019," ujarnya.
Malin pun mempertanyakan, kalau dimasukkan dalam APBD Perubahan Melawi 2018 apakah masih terkejar? Kemudian apa yang mau diubah, sementara APBD Melawi tak berjalan.
Baca juga: APBD 2018 Melawi belum ada kepastian
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Melawi, Andre Suparto, saat rapat kerja itu memaparkan, bahwa kondisi keuangan daerah Melawi saat ini mengalami defisit mencapai Rp143 miliar.
Andre mewacanakan, untuk menutupi defisit tersebut, Pemkab Melawi mencari berbagai sumber yang dapat diambil antara lain melalui pinjaman daerah ke Bank Kalbar. Selain itu memangkas dari kegiatan yang telah diprogramkan di APBD murni 2018, baik di DPRD maupun di Pemkab Melawi.
Menurut Andre, karena situasi keuangan daerah yang mengalami defisit yang mencapai Rp143 miliar itu, maka untuk menutupi defisit tersebut, Pemkab Melawi berencana melakukan peminjaman ke Bank Kalbar sekitar Rp41 miliar.
Sumber lain untuk menutupi defisit lanjut Andre, bakal memangkas atau mengurangi sejumlah kegiatan fisik di DPRD dan di Pemkab Melawi masing-masing Rp50 miliar.
"Ini rencana kami. Kalau diterima DPRD Alhamdulillah, kalaupun tidak diterima tak masalah. Kita cari solusi yang lain," kata Andre.
Atas kondisi tersebut, Ketua DPRD Melawi Abang Tajudin meminta kepada pihak eksekutif untuk segera mencarikan solusi terbaik untuk mengawasi masalah itu, agar keadaan keuangan daerah yang defisit bisa tertutupi dengan baik.
Sebelum wacana ini diputuskan, ada beberapa hal yang akan jadi perhatian DPRD Melawi untuk menutupi defisit anggaran tersebut. Seperti dikatakan Anggota DPRD Melawi, Malin, ia menyarankan agar semua belanja fisik tidak usah dijalankan.
Menurut Malin, apabila Pemkab Melawi melakukan peminjaman kepada pihak ke tiga akan berdampak pada permasalahan baru.
"Belanja modal yang ratusan miliar ditunda saja. Tak usah bicara soal aspirasi atau visi misi. Kalau ada surplus itulah menjadi bahan kita menyusun APBD 2019," ujarnya.
Malin pun mempertanyakan, kalau dimasukkan dalam APBD Perubahan Melawi 2018 apakah masih terkejar? Kemudian apa yang mau diubah, sementara APBD Melawi tak berjalan.
Baca juga: APBD 2018 Melawi belum ada kepastian
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018