Jakarta (Antaranews Kalbar) - Festival Keraton dan Masyarakat Adat ASEAN (FKMA) akan kembali digelar. Tahun ini, Sumenep, Jawa Timur menjadi terpilih menjadi tuan rumah perhelatan yang rencananya berlangsung pada 27 Oktober-31 Oktober mendatang itu.
Nantinya, berbagai unsur budaya Sumenep seperti Kirab Keraton, pameran benda pusaka keraton, Karapan Sapi hingga parade Tong-Tong akan mewarnai festival.
"Ada Kirab Keraton. Setiap malam akan ada pagelaran seni budaya setiap keraton," ujar Sekjen Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN), Raden Ayu Yani Soekotjo dalam Sosialisasi FKMA 2018 di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Cirebon Tuan Rumah Festival Keraton Nusantara 2017
Baca juga: Hujan Pengaruhi Persiapan Karapan Sapi Singkawang
Tak sebatas budaya Sumenep saja, festival ini juga menghadirkan budaya dari wilayah lain seperti Bali, yang akan menampilkan Ogoh-ogoh dan mobil hias lengkap dengan penarinya. Band-band lokal juga akan meramaikan penyelenggaraan festival yang tahun ini memasuki tahun kelima itu.
"Kami mengundang 150 kerajaan. Setiap kerajaan mengirim tim kesenian dan kirab. Ada 200-300 kesenian. Sampai saat ini, rata-rata mengirimkan 200 orang," papar Yani.
Selain itu, ada pameran naskah-naskah kuno dan produk-produk kreatif di kawasan festival yang terpusat di sekitar keraton Sumenep.
Pemilihan Sumenep sebagai tuan rumah kali ini salah satunya karena di wilayah ini keratonnya masih terjaga dan terawat sampai sekarang.
"Dari 307 kerajaan, kami sudah sortir, yang punya keabsahan silsilah hanya 58 di nusantara, yakni lengkap ada istana, lambang pusaka, garis keturunan, raja dan sultan yg dikukuhkan. Di Yogyakarta ada dua, di Solo ada 2. Di Jawa Timur yang masih lengkap itu di Sumenep. Semua kelengkapan keraton masih terjaga baik," papar Yani.
Baca juga: Perang Ketupat Meriahkan Festival Keraton Tayan
Baca juga: Kerajaan Matan Tanjungpura Ketapang Gelar Festival Budaya
Selain kerajaan dari nusantara, Yani mengatakan, ada juga perwakilan dari negara lain yang sudah mengonfirmasikan kehadiran mereka dalam festival antara lain Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura.
Di sisi lain, perwakilan Pemerintah Kabupaten Sumenep, mengatakab, FKMA bisa menjadi ajang pengenalan seni dan adat Kabupaten Sumenep pada masyarajat luas. Hal ini sejalan dengan pencanangan Visit Sumenep 2018 yang juga mempromosikan warisan budaya di sana seperti keraton dan karapan sapi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018