Singkawang (Antara Kalbar) - Para peserta yang berasal dari kabupaten/kota, seperti Singkawang, Kabupaten Mempawah, Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, dan Kota Surabaya mengikuti lomba Karapan Sapi yang dihelat pada Sabtu - Minggu (1-2/11) di lapangan golf Brigif 19/Khatulistiwa.
Ketua panitia kegiatan, Hamid dalam laporannya mengatakan, Kota Singkawang adalah kota yang multi etnis, dimana masyarakatnya hidup dengan harmonis. Multi etnis yang dimaksud adalah Tiong Hoa, Dayak, Melayu dan Madura (Tidayuma).
Menurut dia, karapan sapi merupakan salah satu budaya Madura yang mampu menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara. Penyelenggaraan karapan sapi merupakan implementasi dalam rangka partisipasi pembangunan dalam mewujudkan visi misi Singkawang sebagai kota pariwisata dan kota jasa. Dengan melibatkan etnis-etnis lain yang ada di Kota Singkawang, untuk meningkatkan tali persaudaraan.
Tujuannya, kata dia, pertama, untuk mewujudkan partisipasi masyarakat Madura dalam pembangunan di Kota Singkawang. Kedua, melestarikan kekayaan Nusantara berupa karapan sapi. Ketiga, saling berinteraksi budaya antar etnis dapat meningkatkan kebersamaan untuk menguatkan pondasi di Indonesia. Keempat, dapat mengembangkan perekonomian masyarakat Kota Singkawang. Kelima, saling berbaur antaretnis demi terwujudnya keharmonisan.
Untuk itu, kata dia, kedepannya diharapkan kepada Wali Kota Singkawang, bersedia menjadikan event ini sebagai agenda tahunan dan mau menganggarkannya melalui APBD Kota Singkawang. Dan kepada Bapak Pangdam XII/TPR diharapkan bisa memfasilitasi lahan ini untuk event karapan sapi di tahun-tahun berikutnya.
Pangdam XII/TPR, Mayjen TNI Toto Rinanto S, melalui perwakilannya mengatakan, event seni budaya karapan sapi ini baru pertama kali dilaksanakan di Kota Singkawang, diharapkan kegiatannya mampu menarik wisatawan maupun mancanegara sebagai ajang promosi. Budaya ini harus kita jaga, jangan sampai diakui oleh negara-negara tetangga.
Event karapan sapi diharapkan dapat mempererat tali persaudaraan di dalam perbedaan dan suku. Ciptakan rasa persatuan dan kesatuan antaretnis.
Kapolda Kalbar, Brigjen Pol. Arief Sulistianto, memberikan apresiasi kepada panitia pelaksana. Menurut dia, event karapan sapi ini merupakan filosofis yang sangat tinggi, karena mengandung nilai-nilai budaya yang kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Karapan sapi diharapkan mampu menjadi sarana bagi kita untuk bersilaturahim dan berkumpul. Dengan itu, kita bisa menghilangkan sekat-sekat yang selalu terjadi di dalam suku bangsa. Melalui karapan sapi inilah ajang bagi kita untuk meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan, sehingga kehidupan kita akan dapat berjalan dengan harmonis.
"Ini kesempatan saya yang pertama kalinya untuk menyaksikan secara langsung karapan sapi. Mari kita jadikan event karapan sapi ini sebagai sarana untuk menjaga keharmonisan kehidupan kita, jangan sampai kegiatan ini kita cemari dengan tindakan-tindakan yang tidak baik," pesan dia.
Wali Kota Singkawang, Awang Ishak dalam sambutan, memberikan apresiasi kepada warga Madura yang mau menggelar kegiatan seni budaya seperti karapan sapi ini. "Tahun depan, tetap berlanjut. Dan Pemkot Singkawang selalu siap memfasilitasi setiap seni budaya etnis yang ada di Kota Singkawang," janji dia.
Harapan dia kedepannya, karapan sapi bisa menjadi asset wisata Singkawang. "Mari kita wujudkan Singkawang, kalau singgah harus kasih uang. Tapi jangan sebaliknya, yang datang justru minta uang," selorohnya.
Mudah-mudahan, kata dia, kegiatan ini bisa mendatangkan uang. Untuk itu, Awang berpesan kepada warga Singkawang, saat menonton jangan jadikan event ini sebagai ajang perjudian, jangan bawa arak, dan jangan membawa senjata tajam. "Kalau tidak aman, siapa yang mau datang. Kepada Bapak Kapolres, tangkap saja orang-orang yang mau berbuat onar," pinta dia.
Sementara Gubernur Kalbar, Cornelis, melalui perwakilannya berharap event karapan sapi ini mampu menyaingi Cap Go Meh (CGM) sebagai penyumbang pengunjung terbesar khususnya di Kalbar.
Menurut dia, kegiatan ini bukan hanya disaksikan oleh masyarakat Madura saja, tetapi hampir semua etnis ikut untuk menyaksikannya.
Untuk itu, dia berharap, karapan sapi di Singkawang ini dapat menjadi salah satu tarik wisatawan maupun mancanegara.