Pontianak (Antaranews Kalbar) - GM Bandara Supadio Pontianak, Jon Mukhtar Rita mengharapkan, dengan diresmikannya Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) yang baru, maka mendukung operasional Bandara Supadio Pontianak.
"Saat ini ada sekitar 15 rute penerbangan, yang terdiri sebanyak 12 rute penerbangan domestik, dan tiga penerbangan internasional, sehingga sangat membutuhkan ketersedian BBM avtur yang cukup dalam memberikan pelayanan pada maskapai penerbangan," kata Jon Muhtar Rita dalam sambutannya saat peresemian DPPU di Sungai Raya, Senin.
Ia menjelaskan, dengan terus dilakukannya pengembangan Terminal Bandara Supadio dan dan runway, maka dukungan DPPU juga sangat diharapkan dalam memenuhi peningkatan permintaan BBM jenis avtur.
"Akhir tahun 2018 ini, perpanjangan runway (landasan pacu) hingga menjadi tiga kilometer terus dilakukan, sehingga rute penerbangan dari Bandara Supadio ke luar akan lebih panjang dari sebelumnya tidak sampai dua jam, menjadi akan lebih atau di atas dua jam," ungkapnya.
Potensi perkembangan Bandara Internasional Supadio ke depan memang besar. Apalagi setidaknya ada empat jutaan penumpang lalu-lalang tiap tahunnya, katanya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Korporat PT Pertamina (Persero) Basuki Trikora Putra mengatakan, pihaknya hari ini meresmikan DPPU Supadio Pontianak dalam memberikan pelayanan BBM avtur kepada maskapai penerbangan di Bandara Supadio Internasional Pontianak.
"Peresmian DPPU Supadio Pontianak guna meningkatkan pelayanan dan ketahanan stok bahan bakar jenis avtur di Bandara Internasional Supadio,"
Ia menjelaskan, lokasi DPPU Supadio baru ini berada di Jalan Arteri Supadio, berdekatan dengan area bandara komersial pindah dari lokasi sebelumnya yang berada di komplek TNI AU.
Pembaharuan DPPU Supadio ini merupakan satu dari 11 proyek pembangunan dan pengembangan DPPU yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini Pertamina lakukan guna mendukung program pemerintah dalam modernisasi infrastruktur khususnya pada sektor penerbangan. Dengan total investasi mencapai Rp200 miliar, keberadaan DPPU baru ini dapat mendukung operasi dan pertumbuhan lalu lintas udara dari dan ke Kalbar, katanya.
"Alhamdulillah hari ini proyek pembangunan DPPU Supadio dapat kami resmikan. Tidak hanya memberikan efek langsung bagi dunia penerbangan Indonesia, adanya DPPU Supadio baru ini mampu memberikan multiplier effect di berbagai aspek lain, dengan meningkatnya jumlah penerbangan yang dapat dilayani oleh DPPU Supadio, tentunya akan menambah geliat pariwisata dan perdagangan di Kalbar," kata Tiko.
Ia menambahkan, peningkatan kapasitas stok avtur terbilang cukup signifikan setelah beroperasinya DPPU baru ini. Semula DPPU Supadio hanya dapat menampung bahan bakar avtur sekitar 1.075 KL dan kini meningkat menjadi 1.500 KL.
Selain itu, Pertamina juga menambah fasilitas pengisian berupa kendaraan refueler untuk kegiatan into plane operation yang diharapkan mampu mendukung operasional Bandara Internasional Supadio.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Saat ini ada sekitar 15 rute penerbangan, yang terdiri sebanyak 12 rute penerbangan domestik, dan tiga penerbangan internasional, sehingga sangat membutuhkan ketersedian BBM avtur yang cukup dalam memberikan pelayanan pada maskapai penerbangan," kata Jon Muhtar Rita dalam sambutannya saat peresemian DPPU di Sungai Raya, Senin.
Ia menjelaskan, dengan terus dilakukannya pengembangan Terminal Bandara Supadio dan dan runway, maka dukungan DPPU juga sangat diharapkan dalam memenuhi peningkatan permintaan BBM jenis avtur.
"Akhir tahun 2018 ini, perpanjangan runway (landasan pacu) hingga menjadi tiga kilometer terus dilakukan, sehingga rute penerbangan dari Bandara Supadio ke luar akan lebih panjang dari sebelumnya tidak sampai dua jam, menjadi akan lebih atau di atas dua jam," ungkapnya.
Potensi perkembangan Bandara Internasional Supadio ke depan memang besar. Apalagi setidaknya ada empat jutaan penumpang lalu-lalang tiap tahunnya, katanya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Korporat PT Pertamina (Persero) Basuki Trikora Putra mengatakan, pihaknya hari ini meresmikan DPPU Supadio Pontianak dalam memberikan pelayanan BBM avtur kepada maskapai penerbangan di Bandara Supadio Internasional Pontianak.
"Peresmian DPPU Supadio Pontianak guna meningkatkan pelayanan dan ketahanan stok bahan bakar jenis avtur di Bandara Internasional Supadio,"
Ia menjelaskan, lokasi DPPU Supadio baru ini berada di Jalan Arteri Supadio, berdekatan dengan area bandara komersial pindah dari lokasi sebelumnya yang berada di komplek TNI AU.
Pembaharuan DPPU Supadio ini merupakan satu dari 11 proyek pembangunan dan pengembangan DPPU yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini Pertamina lakukan guna mendukung program pemerintah dalam modernisasi infrastruktur khususnya pada sektor penerbangan. Dengan total investasi mencapai Rp200 miliar, keberadaan DPPU baru ini dapat mendukung operasi dan pertumbuhan lalu lintas udara dari dan ke Kalbar, katanya.
"Alhamdulillah hari ini proyek pembangunan DPPU Supadio dapat kami resmikan. Tidak hanya memberikan efek langsung bagi dunia penerbangan Indonesia, adanya DPPU Supadio baru ini mampu memberikan multiplier effect di berbagai aspek lain, dengan meningkatnya jumlah penerbangan yang dapat dilayani oleh DPPU Supadio, tentunya akan menambah geliat pariwisata dan perdagangan di Kalbar," kata Tiko.
Ia menambahkan, peningkatan kapasitas stok avtur terbilang cukup signifikan setelah beroperasinya DPPU baru ini. Semula DPPU Supadio hanya dapat menampung bahan bakar avtur sekitar 1.075 KL dan kini meningkat menjadi 1.500 KL.
Selain itu, Pertamina juga menambah fasilitas pengisian berupa kendaraan refueler untuk kegiatan into plane operation yang diharapkan mampu mendukung operasional Bandara Internasional Supadio.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018