Pontianak (ANTARA) - Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Supadio Pontianak, Kalbar, meraih dua predikat hijau pada Program Penilaian Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper) oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang diumumkan secara daring oleh Menteri KLHK RI, Siti Nurbaya Bakar.
"Kami mengucapkan selamat kepada DPPU Supadio Pontianak atas prestasinya dalam meraih dua penghargaan dalam pengelolaan lingkungan yang bergengsi ini," kata Unit Manager Communication, Relations and CSR Pertamina MOR VI, Susanto August Satria dalam keterangan tertulisnya di Pontianak, Rabu.
Dia menjelaskan, DPPU Supadio Pontianak, Kalbar telah melaksanakan program-program pemberdayaan berupa Posyandu Integrasi Sehat Gembira (Ponsera) yang merupakan salah satu pemberdayaan inovasi di bidang kesehatan.
Dia menjelaskan, Ponsera bertujuan untuk menekan angka gizi di wilayah Desa Limbung, Kabupaten Kubu Raya melalui pemanfaatan potensi pertanian dan peternakan desa untuk dijadikan bahan baku program makanan tambahan bagi balita gizi buruk.
Selain itu, DPPU Supadio juga memiliki program unggulan di bidang pendidikan yaitu Taman Emas (Edukasi Masyarakat) Pertamina, dimana program ini mengembangkan wilayah Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya untuk menjadi Kampung Inggris serta menciptakan masyarakat yang melek akan teknologi tanpa meninggalkan budaya setempat dengan cara mengadakan pelatihan seni budaya Kalimantan.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh IT Pontianak juga memberikan manfaat besar bagi lingkungan sekitar yaitu memberikan pendampingan pemberdayaan terhadap masyarakat di Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara.
Dimana titik pemberdayaan difokuskan pada perajin tenun di kampung tersebut yang akan dikembangkan menjadi salah satu kampung wisata budaya di Kota Pontianak. Hal ini juga berguna untuk meningkatkan inovasi kerajinan turunan kain tenun/songket khas Provinsi Kalbar yang akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat.
IT Pontianak juga ikut membantu pelaksanaan inovasi dalam hal pemanfaatan lidah buaya yang merupakan tanaman unggulan Kalimantan Barat menjadi minuman imuno stimulan melalui program Pertamina Sehati. Inovasi ini sangat mendukung program pemerintah dalam hal penekanan tingkat penyebaran virus COVID-19 melalui cara meningkatkan imunitas tubuh, katanya.
Secara umum Pertamina Marketing Operation Region VI Kalimantan berhasil mendapatkan enam predikat hijau pada Program Penilaian Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper) oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang diumumkan secara daring oleh Menteri KLHK RI, Siti Nurbaya Bakar.
Predikat tersebut diraih oleh unit-unit operasi Pertamina MOR VI yang tersebar di Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan. Ketiga wilayah operasi tersebut menyumbang masing-masing dua Proper Hijau.
Di wilayah Kalimantan Timur, unit operasi yang mendapatkan Proper Hijau yaitu Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Sepinggan dan Integrated Terminal (IT) Balikpapan. Kemudian menyusul di Kalimantan Barat yaitu DPPU Supadio dan IT Pontianak. Dan di wilayah Kalimantan Selatan diraih oleh DPPU Syamsudin Noor dan IT Banjarmasin.
"Kami sebagai sebuah korporasi berusaha terus optimal untuk dapat memberikan pelayanan secara optimal dalam hal operasional industri hilir migas dengan tentunya juga memperhatikan kontribusi dari sisi aspek sosial, lingkungan, pemberdayaan masyarakat dan menjalankan green business," ungkap Satria.
Lebih lanjut, Satria menambahkan bahwa dalam keenam unit operasi Pertamina tersebut melakukan pemberdayaan sekitar yang berkelanjutan dengan menyesuaikan permasalahan dan potensi tiap lokasi yang berada di wilayah sekitar operasi.
Enam unit operasi Pertamina MOR VI yang meraih penghargaan tersebut telah berhasil melaksanakan program-program unggulan yang berdampak positif berkelanjutan bagi sektor ekonomi, lingkungan, sosial dan pendidikan.
Dengan pengalaman yang beragam dalam menjalankan program CSR, Pertamina MOR VI akan terus meningkatkan kinerjanya di bidang tanggung jawab sosial dan lingkungan selain menjalankan tugas utamanya dalam menjaga suplai dan distribusi energi di wilayah Kalimantan.
"Kami akan terus melakukan inovasi-inovasi program yang kreatif dan berdampak positif bagi lingkungan sekitar, predikat Proper Hijau merupakan bukti bahwa program Pertamina diakui memberikan kontribusi positif bagi masyarakat," kata Satria.