Pontianak (Antaranews Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengajak para pemuda dan pelaku usaha yang ada di provinsi itu untuk menjalankan gaya hidup Syariah, sebagai upaya menumbuhkan nilai Islami dalam kehidupan sehari-hari.
"Saya berharap tak hanya gaya hidup Syariah saja yang ditampilkan, namun ekonomi Syariah juga harus ditampilkan dalam ajang Festival Gaye Syariah (Fegas) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak," kata Sutarmijdi di Pontianak, Selasa.
Kedepan, katanya, para pelaku usaha yang bersyariah juga bisa diterapkan dan paham dengan aturan-aturan Syariah supaya bisa berkembang dengan pesat.
"Kegiatan Fegas ini kita sebagai pemerintah daerah sangat dukung. Karena ini sebagai sosialisasi dengan gaya hidup ber-syariah," tuturnya.Sutarmidji mengambil contoh perbankan bersyariah itu untuk saat ini sangat berkembang dan peluangnya pun makin besar di Indonesia terutama di kalbar. Meski berkembang sangat pesat, ia melihat banyak pelayanan tidak menjalankan secara Syariah ini yang menjadi permasalah di masyarakat.
"Ini yang harus secara bersama-sama untuk sosialisasikan syariah kepada masyarakat terus menerus," katanya.
Mantan Wali Kota Pontianak dua periode itu menambahkan, pada pasar modal yang merupakan lembaga keuangan harus diterapkan Syariah secara berkelanjutan kepada masyarakat.
Nantinya, kata dia, pasar modal bisa dilakukan sosialisasikan, dari sisi Syariah tidak bertentangan bahkan mungkin dasar-dasarnya untuk menjelaskannya secara mudah pemahaman masyarakat tentang pasar modal secara ber-syariah.
"Kita jangan kalah bersaing dengan bank-bank konvensional lainnya kemudian lembaga-lembaga keuangan lainnya," kata Sutarmidji.
Ia pun berharap kepada anak muda di zaman sekarang untuk ber-syariah dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
"Dalam agama Islam sudah diajarkan bagaimana kita hidup ber-syariah dengan memanfaatkan kekayaan kita dan menjaga kekayaan kita tentu dengan cara-cara Syariah," kata Sutarmidji.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Saya berharap tak hanya gaya hidup Syariah saja yang ditampilkan, namun ekonomi Syariah juga harus ditampilkan dalam ajang Festival Gaye Syariah (Fegas) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak," kata Sutarmijdi di Pontianak, Selasa.
Kedepan, katanya, para pelaku usaha yang bersyariah juga bisa diterapkan dan paham dengan aturan-aturan Syariah supaya bisa berkembang dengan pesat.
"Kegiatan Fegas ini kita sebagai pemerintah daerah sangat dukung. Karena ini sebagai sosialisasi dengan gaya hidup ber-syariah," tuturnya.Sutarmidji mengambil contoh perbankan bersyariah itu untuk saat ini sangat berkembang dan peluangnya pun makin besar di Indonesia terutama di kalbar. Meski berkembang sangat pesat, ia melihat banyak pelayanan tidak menjalankan secara Syariah ini yang menjadi permasalah di masyarakat.
"Ini yang harus secara bersama-sama untuk sosialisasikan syariah kepada masyarakat terus menerus," katanya.
Mantan Wali Kota Pontianak dua periode itu menambahkan, pada pasar modal yang merupakan lembaga keuangan harus diterapkan Syariah secara berkelanjutan kepada masyarakat.
Nantinya, kata dia, pasar modal bisa dilakukan sosialisasikan, dari sisi Syariah tidak bertentangan bahkan mungkin dasar-dasarnya untuk menjelaskannya secara mudah pemahaman masyarakat tentang pasar modal secara ber-syariah.
"Kita jangan kalah bersaing dengan bank-bank konvensional lainnya kemudian lembaga-lembaga keuangan lainnya," kata Sutarmidji.
Ia pun berharap kepada anak muda di zaman sekarang untuk ber-syariah dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
"Dalam agama Islam sudah diajarkan bagaimana kita hidup ber-syariah dengan memanfaatkan kekayaan kita dan menjaga kekayaan kita tentu dengan cara-cara Syariah," kata Sutarmidji.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018