Sambas (Antaranews Kalbar) - Para peserta Kirab Pemuda 2018, sebanyak 34 pemuda dari 34 provinsi di seluruh Indonesia, Rabu, dibekali ilmu teknologi dan informasi di Politeknik Negeri Sambas, Kalbar.
       
Direktur Politeknik Negeri Sambas, Mahyus di Sambas, mengatakan para
pemuda harus menguasai teknologi informasi, kalau tidak maka mereka akan ketinggalan zaman, diera sekarang ini.
     
"Apalagi Kirab Pemuda 2018 juga bertema IT, sehingga kami sangat peduli, dalam membekali berbagai informasi kepada para peserta Kirab Pemuda 2018.  apalagi diera gadget maka harus disikapi dengan bijaksana, dengan diberikan pencerahan, agar para pemuda tidak bersifat negatif, dan tidak menyebarkan hoaks, dan lainnya," katanya.
       
Menurut dia, kampus adalah benteng bagi para pemuda dalam memberikan mereka pencerahan agar mereka menggunakan IT dengan baik. "Hancurnya sebuah bangsa dan negara  bisa karena hoaks yang berusaha menghancurkan suatu bangsa, sehingga mari kita perkuat semangat persatuan dan kesatuan bangsa dengan momentum Kirab Pemuda 2018," katanya.
     
Ia menambahkan, saat ini banyak pemuda yang hanya sibuk dengan membaca whatsApp dan facebook dalam kegiatan sehari-harinya sehingga keberadaan gadget hanya berdampak negatif bukan malah positif bagi mereka.
       
"Kami menduga, banyak masyarakat yang memegang teknologi yang salah dalam hal penggunanya sehingga bisa berefek negatif," katanya.
   
 Sementara itu, Juli Novitasari Nasution salah seorang peserta Kirab Pemuda 2018, asal Sumatera Utara mengatakan, banyak manfaat yang mereka dapat dengan mengikuti seminar tentang IT, salah satunya pihak selalu mempiralkan agar berbicara yang santun dalam bermedsos, serta tidak ikut menyebarkan berita atau informasi hoaks.
     
 "Selama mengikuti kegiatan Kirab Pemuda 2018, kami juga terus memberikan informasi yang menarik terkait seni dan budaya daerah yang kami kunjungi, salah satunya kebudayaan masyarakat Sambas," katanya.
       
Hal senada juga dikatakan oleh, Bambang Gunawan peserta Kirab Pemuda 2018 asal Banten menyarankan agar para pemuda mengambil sisi positif dari bermedsos, seperti informasi terkait kuliner dan budaya bagi daerah yang mereka kunjungi.
     
"Kami selalu memperkenalkan bidang lingkungan hidup dan budaya termasuk keanekaragaman budaya masyarakat Indonesia ke dunia luar sepanjang mengikuti kegiatan Kirab Pemuda 2018 dan setelah kegiatan tersebut nantinya," katanya.
       
Sebelumnya, Asisten Deputi Kreatifitas Pemuda Kemenpora RI, Junaidi mengatakan, penyelenggaraan Kirab Pemuda 2018, diharapkan bisa terus memupuk semangat persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
     
"Kami berharap penyelenggaraan Kirab Pemuda 2018, dengan salah satu titik singgahnya di Kabupaten Sambas, Kalbar yang merupakan salah satu daerah paling ujung NKRI, maka bisa terus memupuk semangat persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI," katanya.
       
Dia juga berharap, kepada para peserta Kirab Pemuda terus menambah wawasan dan pengalaman dengan mengikuti program ini selama 73 hari, sehingga nantinya bisa menjadi penyampai aspirasi masyarakat kepada pemerintah, kemudian sebagai agen perubahan, kader pelopor, perekat Bhinneka Tunggal Ika, dalam bingkai NKRI.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018