Pontianak (Antaranews Kalbar) - Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Daerah (BKPSDMAD) Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, mancatat sebanyak 6.646 pelamar CPNS dari 6.895 telah menyerahkan berkas.
"Pendaftaran sudah tutup dan penyerahan berkas juga sudah tutup. Saat ini sebanyak 6.895 pelamar online di Kabupaten Sambas. Namun ada sekitar 250 yang tidak menyerahkan berkas itu otomatis tidak lolos verifikasi berkas," ujar Kasubid Pengadaan dan Pensiun BKPSDMAD Sambas, Dedie Noor saat dihubungi di Sambas, Rabu.
Sementara itu, kata dia, untuk kuota penerimaan CPNS sendiri tahun ini di Sambas sebanyak 399 formasi.
"Tingkat pelamar yang paling tinggi di Sambas adalah guru kelas, guru agama, guru IPS dan bidan. ?Secara umum tenaga pendidik paling banyak pendaftaran yang disusul tenaga kesehatan," kata dia.
Ia memaparkan bahwa banyaknya pendaftaran online CPNS yang tidak menyerahkan berkas disebabkan peserta tidak membaca secara rinci persyaratan yang diumumkan.
"Mungkin pendaftar online tidak membaca keseluruhan syarat yang ditentukan atau dipenuhi saat penyerahan berkas atau bisa saja untuk mencoba-coba saya. Namun ini hanya asumsi kita saja," jelasnya.
Ia mengatakan untuk pengumuman hasil seleksi verifikasi berkas sendiri pada 21 Oktober 2018. Pengumuman sendiri bisa dilihat di portal bkpsdmad.sambas.go.id atau akan diumumkan di papan pengumuman kantor BKPSDMAD Kabupaten Sambas.
"Setelah pengumuman administrasi kemudian akan dilaksanakan ujian yang direncanakan mulai 26 Oktober sampai November 2018. Namun dari BKN Sambas belum dipastikan mulai tanggal berapa, yang kelas rentang waktunya seperti itu," katanya.
Ia menyebutkan untuk lokasi ujian komputer atau CAT dilaksanakan di Gedung Kampus Politeknik Negeri Sambas (Poltesa).
"Kita akan melaksanakan ujian CAT di Gedung Poltesa. Ujian bisa memakan waktu lima hari. Namun kita masih melakukan koordinasi untuk amannya dilakukan tes selama enam hari dengan itu komputer cadangan bisa mencapai lima perangkat. Untuk kartu kita akan mencetak sendiri dan diberikan kepada CPNS yang hendak melaksanakan ujian," papar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Pendaftaran sudah tutup dan penyerahan berkas juga sudah tutup. Saat ini sebanyak 6.895 pelamar online di Kabupaten Sambas. Namun ada sekitar 250 yang tidak menyerahkan berkas itu otomatis tidak lolos verifikasi berkas," ujar Kasubid Pengadaan dan Pensiun BKPSDMAD Sambas, Dedie Noor saat dihubungi di Sambas, Rabu.
Sementara itu, kata dia, untuk kuota penerimaan CPNS sendiri tahun ini di Sambas sebanyak 399 formasi.
"Tingkat pelamar yang paling tinggi di Sambas adalah guru kelas, guru agama, guru IPS dan bidan. ?Secara umum tenaga pendidik paling banyak pendaftaran yang disusul tenaga kesehatan," kata dia.
Ia memaparkan bahwa banyaknya pendaftaran online CPNS yang tidak menyerahkan berkas disebabkan peserta tidak membaca secara rinci persyaratan yang diumumkan.
"Mungkin pendaftar online tidak membaca keseluruhan syarat yang ditentukan atau dipenuhi saat penyerahan berkas atau bisa saja untuk mencoba-coba saya. Namun ini hanya asumsi kita saja," jelasnya.
Ia mengatakan untuk pengumuman hasil seleksi verifikasi berkas sendiri pada 21 Oktober 2018. Pengumuman sendiri bisa dilihat di portal bkpsdmad.sambas.go.id atau akan diumumkan di papan pengumuman kantor BKPSDMAD Kabupaten Sambas.
"Setelah pengumuman administrasi kemudian akan dilaksanakan ujian yang direncanakan mulai 26 Oktober sampai November 2018. Namun dari BKN Sambas belum dipastikan mulai tanggal berapa, yang kelas rentang waktunya seperti itu," katanya.
Ia menyebutkan untuk lokasi ujian komputer atau CAT dilaksanakan di Gedung Kampus Politeknik Negeri Sambas (Poltesa).
"Kita akan melaksanakan ujian CAT di Gedung Poltesa. Ujian bisa memakan waktu lima hari. Namun kita masih melakukan koordinasi untuk amannya dilakukan tes selama enam hari dengan itu komputer cadangan bisa mencapai lima perangkat. Untuk kartu kita akan mencetak sendiri dan diberikan kepada CPNS yang hendak melaksanakan ujian," papar dia.
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018