Pontianak (Antaranews Kalbar) - Jenderal Relawan Sutarmidji- Ria Norsan, Subhan Noviar menilai M Zeet Hamdy Assovie sudah tidak layak menjadi Sekda Pemprov Kalimantan Barat.
   
"M Zeet Hamdy Assovie jelas-jelas sudah tidak mengakomodir visi misi dan program dari Gubernur Kalbar, Sutarmidji dan Wagub Kalbar, Ria Norsan, sehingga sudah tidak layak lagi menjadi Sekda Pemprov Kalbar," kata Subhan Noviar di Pontianak, Kamis.
   
Polemik yang berkelanjutan antara Gubernur Kalbar, Sutarmidji dan Sekda definitif, M Zeet Hamdy Assovie kian memanas. Sutarmidji sebagai Gubernur Kalbar tetap bersikukuh dengan keputusannya mengusulkan penonaktifan Sekda, karena kredibilitas M Zeet tersebut.
   
Bahkan Subhan juga menilai M Zeet selaku ASN pada masa Pilkada tidak dalam posisi netral. "Bahkan M Zeet menyatakan sikap tidak menginginkan Sutarmidji menang sampai-sampai mengatakan tidak mau kerja sama, jika Sutarmidji terpilih," ungkapnya.
   
Subhan menganggap wajar apabila Gubernur Kalbar Sutarmidji tidak percaya dengan kinerja M Zeet di masa pemerintahannya saat ini.
   
"Pemimpin harus percaya dengan para pembantunya, karena itu penting dan sangat berkaitan erat dengan kredibilitas gubernur. Selain itu untuk pencapaian visi misi dan program yang sudah dijanjikan ke masyarakat Kalbar," katanya.
   
Jika tidak dapat menerima keputusan Gubernur Kalbar, ditegaskan Subhan, M Zeet dapat melakukan Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN), sebab kata dia, sesuai dengan UU No. 8/1974 tentang kepegawaian yakni penyelesaian sengketa dibidang kepegawaian dilakukan melalui PTUN.
   
"Selain itu, kalau kita tarik pasal 117 tentang ASN. Memangnye dia mau jadi Sekda seumur hidup, apalagi sebagai Ketua TAPD dia (M Zeet) membiarkan APBD defisit sampai Rp691 miliar atau devisit 12 persen, padahal aturannya defisit hanya dibolehkan sekitar 3 persen," katanya.
   
Sehingga, menurut dia, apa yang dilakukan pak Sutarmidji sudah tepat. Semestinya dia tidak merasa di atas gubernur, karena posisi sekda adalah pembantu gubernur.
   
"Apalagi sikapnya menunjukkan tidak kooperatif dan bicara di media hingga mengatakan gubernur berbohong, inikan sudah melanggar etika, sehingga M Zeet sudah tidak layak lagi menjabat sebagai Sekda Kalbar di pemerintahan Sutarmidji," katanya.

 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018