Putussibau (Antaranews Kalbar) - Warga perbatasan Indonesia - Malaysia di Lanjak, Kecamatan Batang Lupar, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mengeluhkan harga elpiji subsidi tiga kilogram mencapai Rp50 ribu di tingkat pengecer.

"Sudah tiga hari ini harganya Rp50 ribu, tentu saja sangat memberatkan masyarakat," kata Jahransyah Sanja, warga Lanjak, saat menghubungi Antara di Putussibau, Kapuas Hulu, Jumat.

Menurut Sanja, biasanya harga elpiji tiga kilogram itu harganya berkisar di Rp35 ribu - Rp40 ribu dan tersedia di warung - warung pengecer.

Dia menuturkan selama ini warga perbatasan tidak menikmati subsidi elpiji, padahal jika berbicara masalah jarak tempuh Putussibau - Lanjak itu hanya sekitar dua jam jalan darat, apalagi saat ini jalan sudah mulus.

"Kami sebagai warga perbatasan juga tidak tahu mengapa harga elpiji tiga kilogram itu begitu mahalnya sampai ke masyarakat, padahal itu subsidi," kata Sanja. Yang sangat disayangkan lagi kata Sanja, elpiji 12 kilogram produk Indonesia tidak ada beredar di perbatasan, justru yang ada di pasaran itu elpiji 14 kilogram produk Malaysia dengan harga Rp165 ribu/tabung.

Baca juga: Harga elpiji subsidi di Jawai Selatan capai Rp 28 ribu/tabung

Hal senada dikatakan, Mirna, salah satu ibu rumah tangga warga Lanjak. Ia juga mengeluhkan hal yang sama, padahal elpiji 3kg itu sangat dibutuhkan masyarakat.

"Tolonglah pemerintah memperhatikan nasib rakyat kecil, jangan sampai progam pak Presiden bagus namun pelaksanaannya di bawah justrh dipermainkan seperti halnya elpiji 3 kilogram," pinta dia.

Sementara itu, warga Kota Putussibau, Nur Amsyah (37) juga mengeluhkan harga elpiji 3kg di ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu mencapai Rp30 ribu - Rp35 ribu.

"Sudah mahal, kadang sulit didapatkan, bahkan kalau pun banyak dipasaran harganya pun tetap saja ada yang Rp30 ribu, jadi sebagai warga kita bingung itu subsidi atau bukan," kata Amsyah.

Terkait persoalan tersebut, pihak terkait Dinas Perdagangan Kapuas Hulu belum bisa dimintai keterangan termasuk pemilik pangkalan yang ada di Putussibau, Ibu Kota Kapuas Hulu Kalimantan Barat.

Baca juga: Pemkot Pontianak kembali imbau pelaku usaha tidak gunakan elpiji bersubsidi
 

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018