Pontianak (Antaranews Kalbar) - Anggota Komisi VII DPR RI Katherine Angela Oendoen mendorong pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Kalimantan Barat.
"Kita tahu di Kalbar ini ada uranium untuk membuat nuklir, sehingga ke depannya harus digunakan untuk PLTN dalam memenuhi tenaga listrik di Kalbar," kata Katherine Angela Oendon di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan, seluruh daerah pelosok di Kalbar seharusnya teraliri listrik supaya tidak kalah dengan daerah lain.
"Dengan adanya listrik, salah satunya menggunakan PLTN, maka Kalbar tidak kalah saing dengan daerah lainnya. Maka juga akan berdampak pada tumbuhnya sektor perindustrian, sehingga tercipta lapangan pekerjaan dan bertambahnya perekonomian masyarakat," kata Katherine.
Menurut dia, dengan penyedian tenaga listrik maka berdampak pada banyak sektor, salah satunya sektor industri akan mudah berkembang sehingga tercipta lapangan pekerjaan yang luas di Kalbar.
Kemudian, menurut dia, pihaknya juga terus memperjuangkan peningkatan SDM (sumber daya manusia) Kalbar, salah satunya dengan mengajukan beasiswa bagi mahasiswa sebanyak 900 orang kepada Dikti.
Baca juga: DPR komitmen dukung pembangunan PLTN Kalbar
Baca juga: Kurtubi: PLTN Solusi Defisit Listrik Indonesia
"Itulah salah satu cara dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia Kalbar agar tidak tertinggal dengan daerah lain," katanya.
Sebelumnya, Manager Unit Pelaksana Penyaluran dan Pengatur Beban (UP3B) Sistem Kalbar Ricky Faizal mengatakan saat ini total daya mampu PLN Kalbar sudah mencapai 611,234 Mega Watt (MW).
"Sedangkan untuk beban daya di Kalbar sebesar 475,043 MW. Dengan demikian kita masihsurplus energi sekitar 30 persen," ujarnya.
Ricky menjelaskan dengan potret kondisi daya yang ada maka dari sisi pembangitan, PLN Kalbar sudah sangat andal. Namun menurutnya untuk sistem kelistrikan bukan hanya di pembangkit saja yang andal namun juga di jaringan dan distribusi.
"Proses listrik yang dinikmati pelanggan itu panjang mulai dari pembangkit, distribusi dan pelanggan. Dalam beberapa tahapan itu semua harus andal dan kami terus menjaga itu agar listrik bisa sampai ke pelanggan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Kita tahu di Kalbar ini ada uranium untuk membuat nuklir, sehingga ke depannya harus digunakan untuk PLTN dalam memenuhi tenaga listrik di Kalbar," kata Katherine Angela Oendon di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan, seluruh daerah pelosok di Kalbar seharusnya teraliri listrik supaya tidak kalah dengan daerah lain.
"Dengan adanya listrik, salah satunya menggunakan PLTN, maka Kalbar tidak kalah saing dengan daerah lainnya. Maka juga akan berdampak pada tumbuhnya sektor perindustrian, sehingga tercipta lapangan pekerjaan dan bertambahnya perekonomian masyarakat," kata Katherine.
Menurut dia, dengan penyedian tenaga listrik maka berdampak pada banyak sektor, salah satunya sektor industri akan mudah berkembang sehingga tercipta lapangan pekerjaan yang luas di Kalbar.
Kemudian, menurut dia, pihaknya juga terus memperjuangkan peningkatan SDM (sumber daya manusia) Kalbar, salah satunya dengan mengajukan beasiswa bagi mahasiswa sebanyak 900 orang kepada Dikti.
Baca juga: DPR komitmen dukung pembangunan PLTN Kalbar
Baca juga: Kurtubi: PLTN Solusi Defisit Listrik Indonesia
"Itulah salah satu cara dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia Kalbar agar tidak tertinggal dengan daerah lain," katanya.
Sebelumnya, Manager Unit Pelaksana Penyaluran dan Pengatur Beban (UP3B) Sistem Kalbar Ricky Faizal mengatakan saat ini total daya mampu PLN Kalbar sudah mencapai 611,234 Mega Watt (MW).
"Sedangkan untuk beban daya di Kalbar sebesar 475,043 MW. Dengan demikian kita masihsurplus energi sekitar 30 persen," ujarnya.
Ricky menjelaskan dengan potret kondisi daya yang ada maka dari sisi pembangitan, PLN Kalbar sudah sangat andal. Namun menurutnya untuk sistem kelistrikan bukan hanya di pembangkit saja yang andal namun juga di jaringan dan distribusi.
"Proses listrik yang dinikmati pelanggan itu panjang mulai dari pembangkit, distribusi dan pelanggan. Dalam beberapa tahapan itu semua harus andal dan kami terus menjaga itu agar listrik bisa sampai ke pelanggan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018