Pontianak (Antaranews Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta kepada Dewan Ketahanan Pangan setempat untuk mendorong petani lokal agar meningkatkan produksi pertaniannya.

"Dalam rapat ini saya harapkan tidak hanya membicarakan bagaimana kita membicarakan bagaimana memenuhi kebutuhan pangan, namun juga harus bisa mendorong petani untuk meningkatkan produksi dan bagaimana kita agar ketika panen, hasil pertanian kita bisa meningkat," kata Sutarmidji pada rapat koordinasi tahun 2018 yang dilaksanakan oleh Dewan Ketahanan Pangan Kalbar di Pontianak, Selasa.

Ia memimpin rakor yang juga dihadiri Kepala Badan Ketahanan Pangan Nasional, Agung Hendriadi serta Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan, Kepala BI Perwakilan Kalbar, Prijono serta unsur terkait lainnya.

Sutarmidji mengharapkan agar dalam rakor itu bisa fokus membahas berbagai permasalahan pangan yang ada serta menghasilkan solusi terbaik untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah.

Ia juga mengharapkan agar pada rakor tersebut, Kalbar bisa memaksimalkan luas lahan pertanian yang ada dengan memperhatikan tingkat kesuburan tanah yang ada. Hal ini perlu dilakukan, mengingat tingkat kesuburan tanah antara daerah satu dengan lainnya, dipastikan tidak sama.

"Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bagaimana agar balai benih yang ada bisa bekerjasama dengan perguruan tinggi yang ada, untuk menghasilkan benih yang lebih baik, karena benih ini juga berpengaruh pada kualitas dan hasil tanaman," tuturnya.

Sutarmidji juga mengungkapkan, selama ini hasil pertanian Kalbar setiap tahunnya masih signifikan. Hal ini dikarenakan data yang ada masih belum jelas, sehingga data yang ada harus benar-benar akurat, agar potensi pertanian benar-benar bisa dimaksimalkan.

"Data pertanian ini harus dibenarkan lebih dahulu, agar kita bisa membuat kebijakan yang akurat dan benar. Kalau tidak, anggaran yang ada akan habis digunakan untuk program, namun capaiannya tidak jelas," kata Sutarmidji.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Ketahanan Pangan Nasional, Agung Hendriadi mengatakan terkait kondisi pangan nasional yang ada saat ini masih sangat stabil dan bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

Menurutnya, pembangunan pertanian dan ketahanan pangan saat ini dan masa mendatang banyak menghadapi berbagai permasalahan. Diantaranya perubahan iklim, pertambahan penduduk dan penurunan jumlah tenaga kerja di sektor pertanian. Namun permasalahan tersebut bisa diatasi, karena Indonesia memiliki sumber daya alam berlimpah, penggunaan teknologi dan iklim yang lebih bersahabat.

"Saya optimistis, Indonesia tidak akan kekurangan pangan. Beras kita banyak. Tinggal bagaimana kita mendistribusikan kepada masyarakat," tuturnya.

Pada kesempatan itu dirinya menyampaikan bahwa untuk Kalimantan Barat, sejauh ini berbagai bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat memang sudah bisa terpenuhi dengan baik. Namun ada beberapa kebutuhan pokok yang masih tergantung dengan pulau Jawa, dimana hal ini bisa diatasi dengan ketersediaan pasokan yang ada.

Pada kesempatan itu, dirinya juga menyatakan sependapat dengan Gubernur Kalbar, terkait data. Dikatakannya, data ini memang harus benar-benar akurat, karena untuk meningkatkan kebutuhan pangan, data menjadi hal yang sangat penting.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018