Putussibau (Antaranews Kalbar) - Bupati Kapuas Hulu, Abang Muhammad Nasir mengatakan lembaga adat seperti temenggung maupun punggawa wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat memiliki peranan penting dalam menyukseskan tahapan dan pelaksanaan Pemilu 2019.

"Ciptakan keamanan dan ketertiban menjelang pemilu, karena temenggung dan punggawa punya pengaruh besar di masyarakat," kata Nasir saat membuka kegiatan Fasilitasi Lembaga Adat se-Kapuas Hulu, di Putussibau, Kapuas Hulu, Selasa.

Menurut Nasir, sebagai tokoh di tengah masyarakat lembaga adat memiliki tugas cukup berat dalam menghadapi perkembangan teknologi.

Ia mengatakan temenggung dan punggawa mesti meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak sehingga apapun persoalan di masyarakat dapat segera diatasi.

"Mau tidak mau para temenggung dan punggawa harus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, apalagi ini memasuki tahapan pemilu," kata Nasir.

Disampaikannya bahwa keberadaan lembaga adat juga sangat strategis dalam menyelesaikan persoalan, sebab terkadang pihak kepolisian juga kesulitan di masyarakat.

Namun dalam penerapan hukum adat, Nasir meminta agar tertuang dalam buku sehingga tidak keluar dari ketentuan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kapuas Hulu, Alfiansyah menjelaskan pertemuan temenggung dan punggawa Kapuas Hulu itu bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi antarlembaga adat.

"Setiap desa dan kecamatan itu memiliki adat yang berbeda-beda, itu perlu kita komunikasikan sehingga terjalin suatu kesepahaman," kata Alfiansyah.

Dia berharap buku adat yang sudah dituliskan dapat disosialisasikan untuk dipahami, namun harus tetap mengacu terhadap Undang-undang.

Temenggung merupakan salah satu lembaga adat suku Dayak di Kapuas Hulu, sedangkan punggawa merupakan salah satu lembaga adat Suku Melayu di wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018