Pontianak (Antaranews Kalbar) - PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalbar menyiapkan sebanyak 187.040 tabung untuk operasi pasar elpiji subsidi sepanjang Perayaan Natal dan Tahun Baru di Provinsi Kalbar.
"Sebanyak 187.040 tabung elpiji subsidi tersebut tersebar di 14 kabupaten/kota di Kalbar yang operasi pasarnya dimulai pada Senin (17/12) di wilayah Kota Pontianak," kata Executive LPG PT Pertamina Pontianak Sandy Rahadian di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan, khusus di Kota Pontianak, pihaknya melakukan OP elpiji subsidi pada Senin (17/12) kemarin yang terbagi di enam titik, yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Pontianak Barat, Timur dan Kecamatan Utara, dengan total sebanyak 33.600 tabung elpiji tiga kilogram.
"OP elpiji subsidi tersebut, kami mulai tanggal 17 - 31 Desember yang tersebar di 14 kabupaten/kota, diantaranya untuk Selasa (18/12), yakni masing-masing empat titik, seperti wilayah Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, Landak, Kapuas Hulu, Melawi," ungkapnya.
Kemudian OP dilanjutkan lagi, Rabu (19/12) di wilayah Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, Landak, Sanggau, Sambas, Melawi, Kapuas Hulu, dan kabupaten/kota lainnya, kata Sandy.
Kemudian, Kamis (20/12) di Kota Pontianak, Singkawang, Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, Sambas, Sanggau, Kapuas Hulu, Sekadau, Kayong Utara, dan Sintang, Ketapang. Hari Jumat (21/12) di Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, Singkawang, Sambas, Sanggau, Kapuas Hulu dan Kayong Utara, dan Sabtu (22/12) di Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, Sambas, Kapuas Hulu dan Ketapang.
"Untuk jadwal OP di kabupaten/kota lainnya akan disesuaikan dengan permintaan Disperindag kabupaten/kota setempat, dan OP juga dilakukan di lokasi atau tempat yang permintaan elpiji subsidinya tinggi," kata Sandy.
Sandy menambahkan, selain menggelar OP elpiji tiga kilogram tersebut, pihaknya juga menerapkan pembelian elpiji subsidi dengan cara mencelupkan jari ke tinta sebagai antisipasi tidak membeli berulang khusus di Kota Pontianak, sementara di daerah lain dengan melampirkan KTP atau KK.
Ia menambahkan, OP tersebut digelar dalam rangka memenuhi tingginya permintaan elpiji subsidi menjelang Perayaan Natal dan Tahun Baru di wilayah Kota Pontianak dan daerah sekitarnya.
Dalam kesempatan itu, Sandy mengimbau masyarakat tidak panik dengan membeli elpiji dalam jumlah banyak karena stok dan pasokan elpiji aman atau cukup.
Sebelumnya, Marketing Branch Manager Pertamina Kalbarteng, Teuku Johan Mifta mengatakan untuk di Kota Pontianak dan kabupaten/kota lainnya menjelang Natal dan Tahun Baru 2019, ada penambahan kuota elpiji subsidi, tiga kilogram yang mencapai 15 persen dari hari biasanya.
Ia menyebutkan penambahan kuota yang ada untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang berhak menerimanya saat perayaan hari besar keagamaan yang meningkat dari hari biasanya.
"Penambahan kuota yang ada juga untuk operasi pasar yang dilakukan di Pontianak dan juga beberapa daerah yang di Kalbar," jelasnya.
Menurutnya adanya kesan kelangkaan elpiji subsidi di tengah masyarakat bukan karena faktor kuota dikurangi, justru kuota yang ada ditambah. "Jadi jangan salah anggap, justru saat ini kami tambah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Sebanyak 187.040 tabung elpiji subsidi tersebut tersebar di 14 kabupaten/kota di Kalbar yang operasi pasarnya dimulai pada Senin (17/12) di wilayah Kota Pontianak," kata Executive LPG PT Pertamina Pontianak Sandy Rahadian di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan, khusus di Kota Pontianak, pihaknya melakukan OP elpiji subsidi pada Senin (17/12) kemarin yang terbagi di enam titik, yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Pontianak Barat, Timur dan Kecamatan Utara, dengan total sebanyak 33.600 tabung elpiji tiga kilogram.
"OP elpiji subsidi tersebut, kami mulai tanggal 17 - 31 Desember yang tersebar di 14 kabupaten/kota, diantaranya untuk Selasa (18/12), yakni masing-masing empat titik, seperti wilayah Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, Landak, Kapuas Hulu, Melawi," ungkapnya.
Kemudian OP dilanjutkan lagi, Rabu (19/12) di wilayah Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, Landak, Sanggau, Sambas, Melawi, Kapuas Hulu, dan kabupaten/kota lainnya, kata Sandy.
Kemudian, Kamis (20/12) di Kota Pontianak, Singkawang, Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, Sambas, Sanggau, Kapuas Hulu, Sekadau, Kayong Utara, dan Sintang, Ketapang. Hari Jumat (21/12) di Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, Singkawang, Sambas, Sanggau, Kapuas Hulu dan Kayong Utara, dan Sabtu (22/12) di Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, Sambas, Kapuas Hulu dan Ketapang.
"Untuk jadwal OP di kabupaten/kota lainnya akan disesuaikan dengan permintaan Disperindag kabupaten/kota setempat, dan OP juga dilakukan di lokasi atau tempat yang permintaan elpiji subsidinya tinggi," kata Sandy.
Sandy menambahkan, selain menggelar OP elpiji tiga kilogram tersebut, pihaknya juga menerapkan pembelian elpiji subsidi dengan cara mencelupkan jari ke tinta sebagai antisipasi tidak membeli berulang khusus di Kota Pontianak, sementara di daerah lain dengan melampirkan KTP atau KK.
Ia menambahkan, OP tersebut digelar dalam rangka memenuhi tingginya permintaan elpiji subsidi menjelang Perayaan Natal dan Tahun Baru di wilayah Kota Pontianak dan daerah sekitarnya.
Dalam kesempatan itu, Sandy mengimbau masyarakat tidak panik dengan membeli elpiji dalam jumlah banyak karena stok dan pasokan elpiji aman atau cukup.
Sebelumnya, Marketing Branch Manager Pertamina Kalbarteng, Teuku Johan Mifta mengatakan untuk di Kota Pontianak dan kabupaten/kota lainnya menjelang Natal dan Tahun Baru 2019, ada penambahan kuota elpiji subsidi, tiga kilogram yang mencapai 15 persen dari hari biasanya.
Ia menyebutkan penambahan kuota yang ada untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang berhak menerimanya saat perayaan hari besar keagamaan yang meningkat dari hari biasanya.
"Penambahan kuota yang ada juga untuk operasi pasar yang dilakukan di Pontianak dan juga beberapa daerah yang di Kalbar," jelasnya.
Menurutnya adanya kesan kelangkaan elpiji subsidi di tengah masyarakat bukan karena faktor kuota dikurangi, justru kuota yang ada ditambah. "Jadi jangan salah anggap, justru saat ini kami tambah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018