Pontianak (Antaranews Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengajak para pemuda yang ada di provinsi itu untuk bisa belajar dengan sungguh-sungguh dan bekerja keras, agar menjadi pemuda yang memiliki integritas tinggi dalam membantu program pembangunan di daerah.

 "Sebagai putra daerah, kita harus bisa membangun daerah kita sendiri. Kalau bukan kita, siapa lagi, harus dibangun oleh anak muda yang memiliki integritas," katanya saat menjadi Pemateri Seminar Kepemudaan di Kampus IAIN Pontianak, Kamis.

Pada seminar Kepemudaan yang bertemakan Membangun Pemuda yang Unggul, Berdaya Saing dan Bermoral.?Gubernur Kalbar meminta kepada Anak Muda untuk dapat menjadi pemuda yang berintegritas.

 Dirinya juga meminta kepada para pemuda di Provinsi Kalbar untuk bisa membangun diri menjadi pemuda yang professional.

Menurutnya, Provinsi Kalbar memiliki sumber daya alam yang luar biasa namun tidak memiliki sumber daya manusia yang memadai akibatnya pemuda di Provinsi Kalbar akan hanya jadi penonton saja.

 "Pemuda Kalbar harus bekerja keras. Jangan hanya habiskan waktunya hanya bersantai," pesannya.

 Ia menyebutkan para pemuda harus membangun integritas anak muda untuk menjawab tantangan masa. "Anak muda harus bisa menjawab tantangan zaman," ujarnya.

Dirinya juga mengharapkan pemuda untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan jangan jadi penyebar berita tidak benar/Hoax. Hoax atau pemberitaan/ informasi palsu pada dasarnya merupakan usaha untuk menipu atau mengakali pembaca atau pendengar agar mempercayai apa yang diinformasikan.

 "Informasi hoax ini sangat berpotensi menjadi fitnah bahkan dapat mengadu domba masyarakat luas sehingga timbul perpecahan antar masyarakat. Dengan maraknya penyebaran hoax belakangan ini, kita harusnya menyadari bahaya yang akan ditimbulkan apabila hoax ini dibiarkankan, sehingga kita harus cerdas dalam menelan informasi terutama informasi yang kita peroleh dari media yang belum jelas sumbernya," jelasnya.

 Sutarmidji menambahkan, sebagai pengguna media sosial ada baiknya kita bijak dalam bertindak, khususnya saat membagikan sebuah informasi di media sosial. Apabila kita belum mengetahui informasi yang kita bagikan benar terjadi atau tidak.

 "Lebih baik diurungkan sampai kita mengetahui informasi tersebut secara benar. Apabila kita membagikan informasi yang tidak benar, secara tidak langsung kita dapat dikategorikan sebagai penyebar hoax," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019