Pontianak (Antaranews Kalbar) - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan mendorong pengelolaan tanaman durian di Provinsi Kalimantan Barat agar lebih ekonomis, optimal dan berujung meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
"Durian merupakan komoditas yang memiliki nilai ekonomis tinggi tidak hanya di Indonesia, tapi juga luar negeri," kata Daniel Johan di Pontianak, Minggu.
Ia melanjutkan, dalam konteks ekspor, potensi durian Kalbar sangat tinggi karena berbatasan dengan negara tetangga seperti Malaysia.
"Meskipun tantangannya adalah Malaysia punya durian andalan yaitu durian musang king, kita hanya kalah promosi saja dengan negara lain. Kelebihan Kalbar, durian yang berasal dari hutan juga tanpa bahan kimia, dan rasanya juga luar biasa," kata dia.
Menurut dia, kontes durian yang kerap digelar berfungsi untuk mempromosikan agar durian Kalbar semakin dikenal masyarakat luas baik nasional maupun internasional.
Dari sisi rasa, jenis durian lokal yang memiliki cita rasa yang tidak kalah dengan durian negara-negara tetangga yakni durian Pelangi Papua, Srombut Kalimantan, durian Merah Banyuwangi, Tembaga, Si Mas Sunan dan Petruk.
Sedangkan di Kalbar ada banyak varietas durian seperti Durian Mansau, Durian Raja Mabah, Durian Sawah Mas, Durin Aspar, Durian Kalapet, Durian Lokad, Durian Manjar, Durian RinBud dan Durian Torong, Durian Balai Karangan.
"Bahkan saat ini ada jenis durian Jarum Mas yang terkenal enak dan mahal yang berasal dari Desa Kalimas Kecamatan Sungai kakap, Kubu Raya, namun jumlahnya masih terbatas," ujar anggota DPR RI Dapil Kalbar tersebut.
Ia menambahkan, durian sebetulnya bisa diatur pola tanamnya sehingga dapat panen setiap saat. "Selama ini Kalbar hanya panen secara musiman, sehingga ketika musim panen raya harga menjadi turun karena semua petani durian panennya melimpah sehingga perlu ada strategi dalam pola tanam," kata dia.
Dengan demikian, lanjut dia, harga dan kualitas tetap terjaga dan tentu petani durian akan menikmati harga setiap saat tidak bergantung musim, para penikmat durian pun setiap saat bisa datang ke Kalbar mencari durian.
Ia mencontohkan di Medan setiap saat ketika ingin menikmati durian pasti ada karena panennya setiap saat tidak bergantung pada musiman.
"Ini pekerjaan rumah buat Balai Pengkajian Teknologi Pertanian dalam menghasilkan varietas dan membuat pola tanam yang baik. Terutama ini dalam mengedukasi masyarakat, karena jika tidak ada edukasi ketika harga bagus semua masyarakat akan menanam komoditas yang sama sehingga ketika panen serentak dan melimpah pasti harga akan anjlok," katanya menegaskan.
Ia pun meminta berbagai sektor ikut menjaga kelestarian durian lokal Kabar. "Pohon-pohon durian yang ada harus dilindungi kelestariannya. Harus ada regulasi di tingkat daerah untuk menjaga kelestarian pohon durian dari penebangan ilegal," kata Daniel.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Durian merupakan komoditas yang memiliki nilai ekonomis tinggi tidak hanya di Indonesia, tapi juga luar negeri," kata Daniel Johan di Pontianak, Minggu.
Ia melanjutkan, dalam konteks ekspor, potensi durian Kalbar sangat tinggi karena berbatasan dengan negara tetangga seperti Malaysia.
"Meskipun tantangannya adalah Malaysia punya durian andalan yaitu durian musang king, kita hanya kalah promosi saja dengan negara lain. Kelebihan Kalbar, durian yang berasal dari hutan juga tanpa bahan kimia, dan rasanya juga luar biasa," kata dia.
Menurut dia, kontes durian yang kerap digelar berfungsi untuk mempromosikan agar durian Kalbar semakin dikenal masyarakat luas baik nasional maupun internasional.
Dari sisi rasa, jenis durian lokal yang memiliki cita rasa yang tidak kalah dengan durian negara-negara tetangga yakni durian Pelangi Papua, Srombut Kalimantan, durian Merah Banyuwangi, Tembaga, Si Mas Sunan dan Petruk.
Sedangkan di Kalbar ada banyak varietas durian seperti Durian Mansau, Durian Raja Mabah, Durian Sawah Mas, Durin Aspar, Durian Kalapet, Durian Lokad, Durian Manjar, Durian RinBud dan Durian Torong, Durian Balai Karangan.
"Bahkan saat ini ada jenis durian Jarum Mas yang terkenal enak dan mahal yang berasal dari Desa Kalimas Kecamatan Sungai kakap, Kubu Raya, namun jumlahnya masih terbatas," ujar anggota DPR RI Dapil Kalbar tersebut.
Ia menambahkan, durian sebetulnya bisa diatur pola tanamnya sehingga dapat panen setiap saat. "Selama ini Kalbar hanya panen secara musiman, sehingga ketika musim panen raya harga menjadi turun karena semua petani durian panennya melimpah sehingga perlu ada strategi dalam pola tanam," kata dia.
Dengan demikian, lanjut dia, harga dan kualitas tetap terjaga dan tentu petani durian akan menikmati harga setiap saat tidak bergantung musim, para penikmat durian pun setiap saat bisa datang ke Kalbar mencari durian.
Ia mencontohkan di Medan setiap saat ketika ingin menikmati durian pasti ada karena panennya setiap saat tidak bergantung pada musiman.
"Ini pekerjaan rumah buat Balai Pengkajian Teknologi Pertanian dalam menghasilkan varietas dan membuat pola tanam yang baik. Terutama ini dalam mengedukasi masyarakat, karena jika tidak ada edukasi ketika harga bagus semua masyarakat akan menanam komoditas yang sama sehingga ketika panen serentak dan melimpah pasti harga akan anjlok," katanya menegaskan.
Ia pun meminta berbagai sektor ikut menjaga kelestarian durian lokal Kabar. "Pohon-pohon durian yang ada harus dilindungi kelestariannya. Harus ada regulasi di tingkat daerah untuk menjaga kelestarian pohon durian dari penebangan ilegal," kata Daniel.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019