Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, tengah menyiapkan calon lokasi lahan untuk dijadikan markas Skadron Penerbangan TNI Angkatan Darat (Penerbad).
"Untuk pembangunan markas Penerbad, kami menawarkan lokasi di zona tiga yakni di Simpang Pandan, sekitar 35 hektare," kata Bupati Sintang Jarot Winarno saat dihubungi dari Pontianak, Jumat.
Akses masuk melalui jalan Simpang Pandan dengan lokasi yang diajukan tepat di tepi jalan utama namun saat ini sudah ada rumah warga. "Jalan yang sudah ada tinggal ditingkatkan untuk akses jalan ke lokasi markas Penerbad," ujar dia.
Pihak Mabes TNI sudah menurunkan tim untuk meninjau lokasi di Sintang. Tim tersebut dipimpin Wakil Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat Brigjen TNI Eko Susetyo, MM, M. Tr (Han) didampingi Danrem 121 ABW Brigjen TNI Bambang Trisnohadi, Dandim 1205 Sintang, pejabat Puspenerbad dan pejabat Korem.
Sedangkan dari Pemkab Sintang, selain Jarot juga ada Ketua DPRD Sintang Jeffray Edward, Kadis Perhubungan Agustinus Hata, Kepala Bappeda Kartiyus, Asisten Pemerintahan Abdul Syufriadi, Asisten Administrasi Umum Marchues Afen, Kadis Pertanahan dan Tata Ruang Elisa Gultom dan Asisten Ekbang Henri Harahap.
Jarot juga menjelaskan pada saat Komandan Korem (Danrem) 121/ABW masih dijabat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Widodo Iryansyah, memang sudah disampaikan rencana hibah tanah 10 hektare di kompleks Bandara Tebelian.
"Saat itu TNI minta siapkan tanah yang sudah clear. Kami sudah siapkan tanah tersebut, namun tidak jadi dilaksanakan," kata dia.
Sementara Brigjen TNI Eko Susetyo MM, M. Tr (Han) menjelaskan, sebenarnya TNI menargetkan pada tahun 2021 nanti fasilitas tersebut sudah diresmikan. "Kami memerlukan lahan sekitar 35 hektare dengan perincian untuk perumahan 10 hektare dan 20 hektare untuk perkantoran. Kalau rencana 2021 sudah diresmikan, maka 2019 lahan sudah siap, 2020 sudah mulai bangun. Di Sintang ini kami akan tempatkan pasukan yang cukup besar, yakni skuadron helikopter dan skuadron pesawat tanpa awak," ungkap Eko Susetyo.
Jarot menambahkan, untuk membebaskan lahan 35 hektare, Pemkab Sintang memerlukan waktu tujuh tahun karena sesuai Perpres Nomor 148 Tahun 2015, maka Pemda hanya boleh membebaskan lahan paling maksimal 5 hektare setahun. "Maka akan bisa lebih cepat kalau ada koordinasi antara Kodam dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Tahun 2019 ini yang 5 hektare siap kami bebaskan," kata Bupati Sintang.
Aktivitas pasukan Penerbad tersebut nantinya akan menggunakan runway Bandara Tebelian. Setelah dilakukan peninjauan ke Simpang Pandan, disepakati bahwa lokasi tersebut yang akan dikembangkan ke depan.
Pusat Penerbangan Angkatan Darat atau Puspenerbad adalah kesatuan yang memiliki sarana penerbangan dan bertugas mendukung mobilitas tempur TNI Angkatan Darat. Penerbangan Angkatan Darat dioperasikan dalam medan tempur, apabila keunggulan udara telah dikuasai oleh pihaknya. Sasaran di balik bukit yang tidak dapat dijangkau dengan tembakan artileri, dapat diserang secara langsung oleh helikopter Angkatan Darat (AD) atau oleh pasukan mobil udara (mobud).
Program jangka panjang Puspenerbad yang dirancang antara tahun 2004-2020 itu menargetkan pembentukan 8 Skadron Penerbad yang terdiri dari 2 Skadron Serba Guna dan 6 Skadron Serbu. Dua Skadron serbu direncanakan akan berpangkalan di kawasan Divisi I dan Divisi II Kostrad.
Dengan penambahan 5 Skadron itu, paling tidak akan hadir lebih dari 200 pesawat (ukuran ideal satu Skadron adalah 24 pesawat) dan kurang lebih 1.000 penerbang dan awaknya. Saat ini Pusat Penerbangan Angkatan Udara dikomandani Mayor Jenderal TNI Stephanus Tri Mulyono.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Untuk pembangunan markas Penerbad, kami menawarkan lokasi di zona tiga yakni di Simpang Pandan, sekitar 35 hektare," kata Bupati Sintang Jarot Winarno saat dihubungi dari Pontianak, Jumat.
Akses masuk melalui jalan Simpang Pandan dengan lokasi yang diajukan tepat di tepi jalan utama namun saat ini sudah ada rumah warga. "Jalan yang sudah ada tinggal ditingkatkan untuk akses jalan ke lokasi markas Penerbad," ujar dia.
Pihak Mabes TNI sudah menurunkan tim untuk meninjau lokasi di Sintang. Tim tersebut dipimpin Wakil Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat Brigjen TNI Eko Susetyo, MM, M. Tr (Han) didampingi Danrem 121 ABW Brigjen TNI Bambang Trisnohadi, Dandim 1205 Sintang, pejabat Puspenerbad dan pejabat Korem.
Baca juga: Skardon Udara 1 Lanud Supadio latihan tempur di Biak
Sedangkan dari Pemkab Sintang, selain Jarot juga ada Ketua DPRD Sintang Jeffray Edward, Kadis Perhubungan Agustinus Hata, Kepala Bappeda Kartiyus, Asisten Pemerintahan Abdul Syufriadi, Asisten Administrasi Umum Marchues Afen, Kadis Pertanahan dan Tata Ruang Elisa Gultom dan Asisten Ekbang Henri Harahap.
Jarot juga menjelaskan pada saat Komandan Korem (Danrem) 121/ABW masih dijabat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Widodo Iryansyah, memang sudah disampaikan rencana hibah tanah 10 hektare di kompleks Bandara Tebelian.
"Saat itu TNI minta siapkan tanah yang sudah clear. Kami sudah siapkan tanah tersebut, namun tidak jadi dilaksanakan," kata dia.
Sementara Brigjen TNI Eko Susetyo MM, M. Tr (Han) menjelaskan, sebenarnya TNI menargetkan pada tahun 2021 nanti fasilitas tersebut sudah diresmikan. "Kami memerlukan lahan sekitar 35 hektare dengan perincian untuk perumahan 10 hektare dan 20 hektare untuk perkantoran. Kalau rencana 2021 sudah diresmikan, maka 2019 lahan sudah siap, 2020 sudah mulai bangun. Di Sintang ini kami akan tempatkan pasukan yang cukup besar, yakni skuadron helikopter dan skuadron pesawat tanpa awak," ungkap Eko Susetyo.
Baca juga: Lanud Supadio latihan terbang malam
Jarot menambahkan, untuk membebaskan lahan 35 hektare, Pemkab Sintang memerlukan waktu tujuh tahun karena sesuai Perpres Nomor 148 Tahun 2015, maka Pemda hanya boleh membebaskan lahan paling maksimal 5 hektare setahun. "Maka akan bisa lebih cepat kalau ada koordinasi antara Kodam dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Tahun 2019 ini yang 5 hektare siap kami bebaskan," kata Bupati Sintang.
Aktivitas pasukan Penerbad tersebut nantinya akan menggunakan runway Bandara Tebelian. Setelah dilakukan peninjauan ke Simpang Pandan, disepakati bahwa lokasi tersebut yang akan dikembangkan ke depan.
Pusat Penerbangan Angkatan Darat atau Puspenerbad adalah kesatuan yang memiliki sarana penerbangan dan bertugas mendukung mobilitas tempur TNI Angkatan Darat. Penerbangan Angkatan Darat dioperasikan dalam medan tempur, apabila keunggulan udara telah dikuasai oleh pihaknya. Sasaran di balik bukit yang tidak dapat dijangkau dengan tembakan artileri, dapat diserang secara langsung oleh helikopter Angkatan Darat (AD) atau oleh pasukan mobil udara (mobud).
Program jangka panjang Puspenerbad yang dirancang antara tahun 2004-2020 itu menargetkan pembentukan 8 Skadron Penerbad yang terdiri dari 2 Skadron Serba Guna dan 6 Skadron Serbu. Dua Skadron serbu direncanakan akan berpangkalan di kawasan Divisi I dan Divisi II Kostrad.
Dengan penambahan 5 Skadron itu, paling tidak akan hadir lebih dari 200 pesawat (ukuran ideal satu Skadron adalah 24 pesawat) dan kurang lebih 1.000 penerbang dan awaknya. Saat ini Pusat Penerbangan Angkatan Udara dikomandani Mayor Jenderal TNI Stephanus Tri Mulyono.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019