Pontianak (Antaranews Kalbar) - Letkol Pnb Supriyanto pimpin Skadron Udara 1 Elang Khatulistiwa Lanud Supadio untuk mengikuti latihan tempur di Lanud Manuhua, Biak.

"Pada latihan tempur di Lanud Manuha ini, kita mengerahkan satu Flight Pesawat Hawk 100/200. Latihan yang bertajuk Cakra dan Kilat D-18 ini, berlangsung sejak 30 Juli 2018 sampai 5 Agustus," kata Supriyanto di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Rabu.

Dia menjelaskan, dua latihan tersebut di bawah arahan Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas) IV, yang dipimpin langsung oleh Marsekal Pertama (Marsma) TNI Jorry Soleman Koloay.

Dua latihan di Lanud Manuhu tersebut, digabungkan oleh Latihan Elang Jelajah, yang merupakan latihan rutin para penerbang Skadron 1 Elang Khatulistiwa Lanud Supadio.

Supriyanto dan pasukannya, bertolak dari Lanud Supadio pada Senin (30/7) dan dilepas secara langsung oleh Komandan Lanud (Danlanud) Supadio, Marsma TNI Minggit Tribowo.

"Kita menggabungkan latihan rutin dengan dua latihan tempur bersama Kosekhanudnas IV Biak. Tujuannya adalah melatih kesiapsiagaan dan kemampuan unsur Hanud TNI AU dalam menjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia," tuturnya.

Untuk menyukseskan tiga latihan tersebut, satu Flight Pesawat Hawk 100/200 harus menempuh penerbangan dengan rute Lanud Supadio Pontianak, kemudian ke Lanud Dhomber Balikpapan, lalu ke Lanud Sam Ratunglangi Manado, Lanud Pattimura Ambon, hingga landing di Lanud Manuhua Biak.

Adapun rangkaian 3 latihan tersebut, diskenariokan dengan berbagai formasi tempur yang didukung berbagai unsur-unsur alutsista utama TNI AU. Di antaranya adalah satu Flight Pesawat Hawk 100/200 dari Skadron 1, pesawat angkut Herkules C-130 dari Skadron Udara 31, Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

 "Pada latihan ini, kita didukung pula dengan unsur radar jajaran Kosekhanudnas IV, MCC Bandara Manuhua Biak, Batalyon Komando (Yonko) 468 Paskhas," katanya.

Dengan latihan tersebut, diharapkan para penerbang bisa menyiapkan dan mengoperasikan pesawat tempur taktis, baik untuk operasi lawan udara ovensif, operasi pertahanan udara, dan operasi dukungan udara sesuai Tupoksi Skadud 1.

"Para penerbang kita harapkan dapat meningkatkan kemampuan operasional Skadud 1 dan menambah pengalaman terbang bagi penerbang tempur dalam melaksanakan terbang navigasi jarak jauh dari satu tempat ke area lain," katanya

Danlanud Supadio, Marsma TNI Minggit, berharap, semua unsur bisa meningkatkan komunikasi, kerjasama, dan koordinasi yang baik, sehingga memaksimalkan pencapaian target yang tepat, dan memperhatikan keselamatan, bagi semua unsur yang terlibat dalam latihan.

Dengan latihan tersebut, kata Minggit, diharapkan dapat meningkatkan profesional dan kesiapsiagaan seluruh unsur pertahanan udara, sehingga terwujud sistem pengamatan dan penangkalan yang handal terhadap setiap bentuk ancaman di wilayah udara nasional.

"Saya berharap, semua pasukan bisa melaksanakan tugas sesuai dengan SOP masing-masing, sehingga tugas-tugas yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik, dan kembali ke home base Skadron 1 dengan selamat," katanya.


 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018