Sambas (Antaranews Kalbar) - Gubernur Kalbar Sutarmijdi mendorong petani di Kabupaten Sambas menanam padi beras hitam dan merah karena harga jualnya tinggi.

"Beras hitam dan merah itu harganya tinggi yakni di atas Rp20 ribu-an atau bisa lebih dari tiga kali lipat dibandingkan beras biasa. Pasarnya juga sangat luas," ujarnya saat melakukan panen raya padi dan jeruk di Desa Pusaka, Tebas, Kabupaten Sambas, Sabtu.

Ia menambahkan dengan menanam padi tersebut maka Nilai Tukar Petani (NTP) bisa meningkat.

"Saat ini NTP di Kalbar masih di bawah 100 poin. Artinya angka minimal saya belum terpenuhi. Dengan demikian kesejahteraan petani belum terpenuhi," jelas dia.

Menanggapi soal harga anjlok saat panen raya, menurutnya perlu ada resi gudang yang dibangun oleh pemerintah daerah.

"Resi gudang penting dalam menyerap produk pertanian. Ujunganya NTP meningkat," papar dia.

Ia menambahkan petani atau Gapoktan juga harus memperhatikan paska panen yakni membuat kemasan beras yang baik.

"Kemasan harus baik sehingga diterima pasar. Kita juga tengah mendorong merek beras lokal, Beras Pemangkat. Dulu sudah dikenal luas dan itu harus dikembangkan lagi," papar dia.

Secara umun pemerintah mulai pusat maupun provinsi mendukung penuh untuk meningkatkan ketahanan pangan.

"Khusus padi produktivitasnya harus terus ditingkatkan karena saat ini masih dikisaran 3 ton per hektare," papar dia.

Selain padi, kejayaan jeruk Sambas juga terus dimaksimalkan. "Dengan sejumlah bantuan yang besar dari pemerintah pusat ke Sambas harus dimanfaatkan dan dimaksimalkan petani," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019