Pontianak (Antaranews Kalbar) - Gubernur Kalbar Sutarmidji bersilatirahim bersama masyarakat desa Pusaka Kecamatan Tebas Kabupten Sambas dalam rangka Panen Raya padi perdana dan jeruk, Sabtu (2/2). Acara tersebut juga merupakan bagian dari agenda kunjungan kerja Gubernur Kalbar di Kabupaten Sambas.

Tidak hanya pertaniannya, Sambas sedari dulu sudah dikenal dengan para pemikir dan pemimpinnya. Sayangnya, saat ini ketenaran Sambas sudah mulai meredup sehingga Sutarmidji sedang berupaya untuk mendorong agar Sambas kembali ke marwahnya sebagai gudang pemikir dan pemimpin.

"Kita harus kembalikan marwah Sambas sebagai gudangnya para pemikir dan pemimpin," ungkapnya saat memberikan sambutan.

Ketua panitia sekaligus tokoh petani Sambas, Bagus Setiadi mengatakan para petani di Sambas belum merasakan kesejahteraan. Harga hasil panen  berada di bawah harga pasar, sehingga dirinya berharap ada keterlibatan serta perhatian pemerintah provinsi dan kabupaten. 

"Sebagai petani kami sangat mengharapkan bantuan dari provinsi dan kabupaten untuk memperhatikan kesejahteraan petani khususnya di Kecamatan Tebas," katanya.

Bagus juga mengatakan permasalahan utama di pertanian padi di Sambas adalah hama wereng yang selalu menyerang padi. Karenanya dia berharap ada solusi dari pihak kabupaten juga Provinsi Kalbar.

Dijelaskannya, saat ini luas sawah pertanian sekitar 5001 hektare, luas tanam padi 6.000-an hektare sehingga Kecamatan Tebas akan menjadi penyumbang padi terbesar di Kabupaten Sambas.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Kalbar Sutarmidji melakukan panen padi menggunakan mesin panen dengan didampingi oleh Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili. Menurut Atbah dengan kehadiran, dukungan, dan dipanen padi perdana oleh Gubernur Kalbar Sutarmidji, para petani akan bangga menjadi petani dan kedepan para petani bisa sejahtera.

Dijelaskan Atbah, mayoritas Kabupaten Sambas adalah petani, dan dirinya berharap Sambas akan menjadi lumbung padi di Kalbar kelak.

Hadir juga perwakilan dari Kementerian Pertanian RI yakni Direktur Perbenihan dan Holtikultura yang mengatakan Kementerian akan meningkatkan produksi padi, sehingga Indoensia akan menjadi lumbung pangan dunia.

Sebelumnya, 10 ribu hektare telah ditanam jeruk sehingga nantinya Sambas akan mejadi pusat produksi jeruk di Indonesia dengan begitu akan meningkatkan pendapat petani sehingga petani bisa sejahtera.

Dalam sambutannya, Gubernur Kalbar Sutarmidji menegaskan kembali bahwa yang perlu dikembalikan di Sambas -selain pertanian- adalah para pemikir dan pemimpin sehingga menurutnya perlu adanya program nyata yang bisa meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di Sambas.

"Tahun jni saya akan bangun SMK unggulan di Sambas, programnya pariwisata dan pertanian," ungkapnya.

Sutarmidji juga menuturkan pada tahun ajaran baru 2019 seluruh SMA dan SMK Negeri akan gratis, sedangkam untuk siswa yang sekolah di swasta akan diberikan beasiswa khusus siswa yang tidak mampu namun secara akademik bagus.

Untuk meningkatkan kesejahteraan para petani, Sutarmidji berharap aspirasi dewan ke depan adalah pada pasca panen, yakni bisa membuat resi gudang sehingga nilai tukar petani bisa lebih 100 persen.

"Dibuatkan gudang kalau perlu Gopaktan bisa menjadi saingan Bulog," katanya.

Karena menurut Sutarmidji kalau nilai tukar dan perolehan petani belum sampei 100 persen maka kesejahteraan petani tidak akan terwujud.

Sutarmidji mendorong agar diadakan penelitan untuk tanam beras hitam dan merah karena beras merah dan hitam nilai tukarnya lebih tinggi dari beras biasa.

"Kalau bisa ditanam tersebut maka kesejahteraan petani bisa naik dan pangsa pasarnya pun prospek," jelasnya.

"Saya berharap petani bisa meningkatkan nilai tukar petani dengan menanam padi yang berkualitas dan produktivitas petani," lanjut Sutarmidji.

Bahkan Sutarmidji mendorong Gapoktan bisa mempunyai merek beras sendiri sehingga beras Pemangkat bisa terkenal kembali karena mempunyai identitas dan kualitas.

Pada akhir sambutan, Sutarmidji menegaskan agar masyarakat Sambas memperhatikan pendidikan anak-anaknya. "Utamakan pendidikan, jangan sampai ada yang putus sekolah," tegasnya.

"Mari kita bangun kembali Sambas dan kembalikan marwah Sambas sebagai gudangnya pemikir dan pemimpin. Sambas harus menjadi kebanggaan masyarakat Kalbar khususnya bagi masyarakat Sambas," tukasnya.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019