Pontianak (Antaranews Kalbar) - Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyatakan dengan adanya program TNI mengajar atau Satgas pendidikan, maka bisa mengatasi permasalahan kekurangan guru di daerah perbatasan.

"Dengan adanya program TNI mengajar, maka bisa menjadi solusi untuk mengatasi kekurangan guru khususnya di daerah perbatasan di Kalbar," katanya di Sungai Raya, Rabu.

 Ia menjelaskan, hingga saat ini untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) masih berlaku guru kelas, termasuk di sekolah-sekolah yang ada di daerah perbatasan. Sementara kondisi yang ada saat ini sekolah-sekolah di beberapa daerah perbatasan, kelasnya ada enam namun gurunya hanya ada dua orang.

 "Kondisi sekarang di kawasan perbatasan sangat kekurangan guru. Bayangkan bila satu guru harus mengajar di beberapa kelas sehingga menjadi tidak efektif serta jam belajarnya pun berkurang," ungkapnya.

Ia menambahkan, dirinya sangat mendukung pragram Satgas Pendidikan yang dilakukan Kodam XII/Tpr. "Mudah-mudahan program seperti ini bisa dijadikan model dalam penanganan masalah kekurangan tenaga guru yang selama ini diributkan," ujarnya

Dalam kesempatan itu, ia mengajak seluruh kepala daerah di Kalbar, agar tidak mudah melepas guru untuk pindah tugas.

"Karena saya melihat, kadang para guru garis depan di perbatasan itu yang baru bertugas tiga tahun sudah dipindah ke luar Kalbar, hal itu saya pikir tidak benar, apalagi hanya karena guru tersebut ingin dekat dengan orang tuanya sehingga yang menjadi korbannya adalah masyarakat di daerah tersebut," jelasnya.

 Dalam kesempatan itu, Sutarmidji merencanakan pendidikan jarak jauh bagi anak-anak usia sekolah yang ada di daerah terpencil dan daerah perbatasan tersebut.

 "Pendidikan jarak jauh tersebut salah satu solusi dalam mengatasi masalah kekurangan tenaga pengajar tersebut, asal jaringan internetnya bagus, maka model tersebut akan diterapkan bagi jenjang SD maupun SMP/sederajat untuk di daerah-daerah," terangnya.

Dia juga berharap melalui program Satgas Pendidikan TNI itu, maka mata pelajaran yang dapat diberikan, seperti mata pelajaran Penjaskes dan bela negara.

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019