Pontianak (Antaranews Kalbar) - Dekranasda Kota Pontianak menampilkan sejumlah produk UMKM di even Pontianak Food Festival (PFF) III yang yang berlangsung dari tanggal 8-13 Februari 2019 di halaman parkiran A Yani Megamall Pontianak.
"Ajang ini merupakan kesempatan kita untuk mengenalkan dan menjual produk kerajinan lokal dari para pengrajin yang ada di Kota Pontianak," ujar Sekretaris Dekranasda Kota Pontianak Uray Abubakar, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa Dekranasda adalah organisasi yang menghimpun pengrajin dan membina serta mengembangkan produk kerajinan dari para pengrajin yang ada di Kota Pontianak.
"Adapun produk yang dipajang dan dijual di antaranya miniatur Tugu Khatulistiwa, tas yang bermotif, kain corak insang dan lain sebagainya," kata dia.
Ia mengatakan bahwa produk paling diminati selama pameran adalah kain corak insang. Hal itu karena selain coraknya yang unik, harganya juga terjangkau.
"Harga dari semua produk yang dijual di sini kisaran Rp50 ribu hingga ratusan ribu per produk. Harga disesuaikan dengan bahan yang digunakan dan tingkat kesulitan dalam proses produksi," papar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Ajang ini merupakan kesempatan kita untuk mengenalkan dan menjual produk kerajinan lokal dari para pengrajin yang ada di Kota Pontianak," ujar Sekretaris Dekranasda Kota Pontianak Uray Abubakar, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa Dekranasda adalah organisasi yang menghimpun pengrajin dan membina serta mengembangkan produk kerajinan dari para pengrajin yang ada di Kota Pontianak.
Baca juga: Lomba masak mie sagu di Pontianak Food Festival 2019
"Adapun produk yang dipajang dan dijual di antaranya miniatur Tugu Khatulistiwa, tas yang bermotif, kain corak insang dan lain sebagainya," kata dia.
Ia mengatakan bahwa produk paling diminati selama pameran adalah kain corak insang. Hal itu karena selain coraknya yang unik, harganya juga terjangkau.
"Harga dari semua produk yang dijual di sini kisaran Rp50 ribu hingga ratusan ribu per produk. Harga disesuaikan dengan bahan yang digunakan dan tingkat kesulitan dalam proses produksi," papar dia.
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019