Pontianak (Antaranews Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji memaparkan tiga aspek peningkatan kesehatan pada Forum pertemuan kesehatan yang dihadiri Menteri Kesehatan dan pimpinan dinas kesehatan seluruh Indonesia, di Tangerang, Banten, Selasa.
"Strategi dan arah kebijakan pembangunan kesehatan perlu dilakukan dengan tiga aspek yaitu peningkatan kesehatan ibu dan anak, peningkatan status kesehatan masyarakat, dan peningkatan akses serta kualitas pelayanan kesehatan," kata Sutarmidji, saat menjadi pembicara pada Kolaborasi Pusat dan Daerah dalam pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta di Nusantara Hall, ICE-BSD City Tangerang.
Untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak arah kebijakan dengan meningkatkan layanan gizi dan kesehatan ibu dan anak.Untuk peningkatan status kesehatan masyarakat adapun arah kebijakan pemerintah daerah Kalbar, adalah meningkatkan pola hidup bersih dan sehat pada masyarakat, penyediaan obat-obatan, dan perbekalan kesehatan yang memadai serta penyediaan data dan informasi kesehatan.
Dirinya menyatakan, memang baru menjadi gubernur selama empat bulan. Namun, dirinya memberikan perhatian utama pada bidang kesehatan dan pendidikan, dimana menurutnya dua hal ini yang harus di reformasi besar-besaran di Kalbar.
"Untuk itu meningkatkan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan dengan perluasan kapasitas dan memnuhi fasilitas kesehatan rumah sakit," katanya.
Sutarmidji menggambil contoh fasilitas kesehatan rumah sakit saat ia menjabat sebagai wali kota pontianak, dimana rumah sakit milik pemerintah kota pontianak orang nomor satu di kalbar membangun rumah sakit tanpa kelas pelayanan kesehatannya.
Sebab dia beranggapan pelayann kesehatan untuk masyarakat tidak boleh dibedakan.?"Ketika saya jadi wali kota saya bangun rumah sakit dan saya minta untuk pelayanan kesehatan masyarakattidak ada kelas, satu satu nya rumah sakit tanpa kelas yang ada di Indonesia dan itu semua semata-mata untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat," tuturnya.
Dan saat ini dirinya sedang melakukan reformasi besar-besaran di bidang kesehatan yang ada di Kalbar, dimana banyak pimpinan pelayanan kesehatan yang ada tidak sesuai dengan bidang ilmu terapan yang dimiliki.
"Kepala Rumah Sakit jiwa yang ada di Kalbar saya minta mundur, karena tidak sesuai terapan pendidikan keilmuannya, masak kepala rumah sakit itu dipegang sarjana ekonomi kan tidak sesuai dengan bidangnya, dan dalam waktu dua bulan kita isi dengan orang-orang professional sesuai bidangnya," ujarnya.
Ke depan, dirinya berjanji akan segara meningkatkan layanan?kesehatan bagi masyarakat di seluruh Kalbar, baik di daerah perkotaan, maupun di daerah pedalaman.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Strategi dan arah kebijakan pembangunan kesehatan perlu dilakukan dengan tiga aspek yaitu peningkatan kesehatan ibu dan anak, peningkatan status kesehatan masyarakat, dan peningkatan akses serta kualitas pelayanan kesehatan," kata Sutarmidji, saat menjadi pembicara pada Kolaborasi Pusat dan Daerah dalam pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta di Nusantara Hall, ICE-BSD City Tangerang.
Untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak arah kebijakan dengan meningkatkan layanan gizi dan kesehatan ibu dan anak.Untuk peningkatan status kesehatan masyarakat adapun arah kebijakan pemerintah daerah Kalbar, adalah meningkatkan pola hidup bersih dan sehat pada masyarakat, penyediaan obat-obatan, dan perbekalan kesehatan yang memadai serta penyediaan data dan informasi kesehatan.
Dirinya menyatakan, memang baru menjadi gubernur selama empat bulan. Namun, dirinya memberikan perhatian utama pada bidang kesehatan dan pendidikan, dimana menurutnya dua hal ini yang harus di reformasi besar-besaran di Kalbar.
"Untuk itu meningkatkan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan dengan perluasan kapasitas dan memnuhi fasilitas kesehatan rumah sakit," katanya.
Sutarmidji menggambil contoh fasilitas kesehatan rumah sakit saat ia menjabat sebagai wali kota pontianak, dimana rumah sakit milik pemerintah kota pontianak orang nomor satu di kalbar membangun rumah sakit tanpa kelas pelayanan kesehatannya.
Sebab dia beranggapan pelayann kesehatan untuk masyarakat tidak boleh dibedakan.?"Ketika saya jadi wali kota saya bangun rumah sakit dan saya minta untuk pelayanan kesehatan masyarakattidak ada kelas, satu satu nya rumah sakit tanpa kelas yang ada di Indonesia dan itu semua semata-mata untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat," tuturnya.
Dan saat ini dirinya sedang melakukan reformasi besar-besaran di bidang kesehatan yang ada di Kalbar, dimana banyak pimpinan pelayanan kesehatan yang ada tidak sesuai dengan bidang ilmu terapan yang dimiliki.
"Kepala Rumah Sakit jiwa yang ada di Kalbar saya minta mundur, karena tidak sesuai terapan pendidikan keilmuannya, masak kepala rumah sakit itu dipegang sarjana ekonomi kan tidak sesuai dengan bidangnya, dan dalam waktu dua bulan kita isi dengan orang-orang professional sesuai bidangnya," ujarnya.
Ke depan, dirinya berjanji akan segara meningkatkan layanan?kesehatan bagi masyarakat di seluruh Kalbar, baik di daerah perkotaan, maupun di daerah pedalaman.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019