Pontianak (Antaranews Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menyayangkan sikap sejumlah warga di Desa Simba Raya, Kecamatan Binjai Hulu, Kabupaten Sintang, yang menutup ruas jalan dengan alasan menuntut realisasi janji gubernur saat berkunjung ke wilayah itu beberapa waktu lalu.

"Penutupan jalan oleh masyarakat karena melihat kondisi jalan yang hancur saya maklumi, tapi kalau untuk menuntut janji saya itu yang tak realistis karena saya sebagai gubernur baru menjabat empat bulan, dan APBD baru berusia 40 hari," ungkap Gubernur Kalbar Sutarmidji melalui rilis yang diterima dari Humas Pemprov Kalbar di Pontianak, Selasa.

Menurut dia, jika masyarakat tetap masih berkeinginan menutup jalan tersebut, seharusnya berfikir secara baik-baik sebab jalan yang rusak terutama diakibatkan adanya kendaraan sawit yang bermuatan lebih serta tidak perduli dengan jalan yang sering dilalui masyarakat setempat.

"Kalau masih lagi mau tutup seharusnya dipikirkan dulu matang-matang, lagian saya kesana belum satu bulan dan dilapangan saya dapat data ada tujuh perusahaan sawit yang berada dilintas jalan itu yang tidak peduli. Padahal yang merusak mereka yang menjejali jalan dengan muatan yang berlebih," tegasnya.

Sutarmidji berpesan kalau kedepannya setelah jalan tersebut diperbaiki dan pihak perusahaan sawit turut berpartisipasi merawat jalan yang ada. Namun, jika sebaliknya maka pihak perusahaan sawit tidak boleh melalui jalan itu.

"Kalau kedepan setelah diperbaiki, perusahan sawit tidak ikut menjaga maka akan ada tindakan untuk mereka. Mereka wajib buat jalan sendiri. Saya sebetulnya tidak suka dengan cara-cara seperti ini, karena saya ingin pembangunan berkeadilan," tuturnya.

Sedangkan untuk tahun 2019, Sutarmidji menyebutkan di Kabupaten Sintang ada beberapa titik jalan yang akan diperbaiki oleh pemerintah provinsi dan perbaikan jalan juga harus melalui lelang dan prosesnya cukup lama.

"Perbaikan jalan itu harus ditender dan proses tender itu cukup lama, tahun ini di Sintang ada lima titik jalan yang disentuh, artinya ditangani tapi belum tuntas dan lagi jabatan saya lima tahun untuk sekarang baru masuk lima bulan. Jadi kedepannya jangan sedikit-sedikit cerita janji lihat saja perjalanan 5 tahun ke depan dan Jangan juga dikait-kaitkan dengan pilkada ya," katanya, menegaskan.

Jalan yang ditutup warga pada Selasa pagi merupakan jalan poros dari Sintang menuju Ketungau.

Dalam aksi itu, kendaraan roda empat dan enam tidak boleh lewat. Kendaraan roda dua dan ambulan masih diperbolehkan lewat.

Pewarta: Rilis

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019