Sintang (Antaranews Kalbar) - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Sintang Sudriman mengatakan Pasar Sayur Melati di Kilometer 4 Komplek BTN Cipta Mandiri II Kelurahan Sengkuang Kecamatan Sintang yang dibangun sejak 2003 lalu dalam kondisi yang kekurangan fasilitas pendukung seperti lahan parkir serta jalan masuk yang kurang memadai.
    Untuk itu, kata Sudirman, pihaknya kembali melakukan pembenahan jalan masuk, perbaikan lantai, perbaikan meja, pemasangan listrik dan pemasangan sumur bor.
    "Sekarang pasar ini dimanfaatkan oleh pelaku usaha dengan jenis usaha dagang daging sapi, daging ayam, sayur mayur kemudian minuman. Alhamdulillah mulai 1 Februari kemarin pasar ini sudah mulai dimanfaatkan. Alhamdulillah berarti sudah dimanfaatkan sekitar dua minggu," kata Dirman.
     Dikatakan Sudirman, meskipun saat ini sudah dilakukan pembenahan dan dimanfaatkan kembali oleh para pedagang, namun mereka mengeluhkan sepinya para pembeli yang datang.
    Hal itu disebabkan masih adanya para pedagang atau pelaku usaha yang sama berjualan di beberapa titik, yang tidak diizinkan atau berjualan tidak di Pasar Melati tersebut.
    Terhadap persoalan-persoalan itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait yakni Sat Pol PP dengan sudah melakukan penindakan secara persuasif dan secara tertulis. "Kemudian kita mendatangi ke TKP langsung untuk memberikan peringatan tapi sampai hari ini masih saja pedagang melakukan aktivitas mereka di sana, sehingga keluhan para pedagang di Pasar Melati ini selalu di sampaikan kepada kami," ungkap Sudirman.
    Dikatakan Sudirman, pihaknya mulai hari ini, akan terus melakukan pemantauan langsung ke lapangan bersama dengan pihak Desa Martiguna dan akan berkoordinasi dengan Sat Pol PP.
    Di tempat yang sama Bupati Sintang Jarot Winarno mengaku sering menerima keluhan atau aduan oleh para pedagang di Pasar Melati mengenai kondisi Pasar Melati yang sepi pembelinya, melalui Instagram dirinya langsung.
    "Tiap hari saya dikirimi DM di IG, kami sudah mau tutup, keluh ibu-ibu yang DM di IG saya," kata Jarot.
    Menanggapi keluhan para pedagang tersebut, Jarot meminta Kadis Perindagkop dan UKM Kabupaten Sintang terus melakukan koordinasi dengan Sat Pol PP untuk mengambil tindakan terhadap keluhan para pedagang Pasar Melati mengenai masih adanya yang berjualan di tempat tidak semestinya. Sehingga kondisi transaksi jual beli di Pasar Melati terhitung sepi pembelinya.
    Selain itu, tegas Jarot, bahwa pemerintah daerah akan melihat fasilitas apa yang perlu di tingkat di pasar sayur melati ini agar para pembeli dengan enak dan nyaman mau datang untuk berbelanja termasuk upaya adanya pemasangan wifi gratis yang di minta para pedagang.
    "Ibu-ibu mintanya aneh-aneh, ada yang minta wifi gratis, nanti pak Dirman koodinasi dengan Kominfo agar bisa pasang wifi di sini, minta parkirnya diaspal, sudah kita aspal, supaya orang mau datang sinikan, warung kopi yang murah meriah nyaman di jual sini, gorengannya yang enak, makanannya yang bedakan. Jadi memang pasar ini harus memiliki daya tarik, harus beda dengan pedagang sayur liar yang ada di luar-luar," tegas Jarot.

 

Pewarta: Tantra/Humas Sintang

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019