Aktivitas penyebrangan di dermaga Sungai Asam - Sunyat di Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau kembali mendapat sorotan akibat jalan rusak parah.
Ferry tak punya pilihan bersandar karena bisa kandas jika sandar ditanah. Pemerintah pusat atau provinsi diminta segera berbuat, Pemda Sekadau tak ingin menerima hibah kondisi jalan rusak.
“Sudah jalan berapa lama seperti ini, tapi tidak ada perubahan dan solusi. Sebagai pengguna jasa penyebrangan ini, jelas saya bingung karena baru sekarang ketemu layanan tidak sesuai infrastruktur yang ada,” ungkap pengguna jasa ferry penyebrangan di Sungai Asam - Sunyat, Bernardus Senen, Sabtu  (2/3).
Mantan komisioner KPU Sekadau itu melanjutkan, sebaiknya sambil menunggu jalan dalam dermaga ini baik atau bagus, mending tarik kembali ponton yang lama, hidupkan aktivitas turun naik kendaraan jalur lama.
"Kalau menunggu jalan bagus, ya antri tidak bisa terelakan dan lumpuhlah aktivitas biasanya. Setiap tahun tentu semua masyarakat mengharapkan pelayanan yang baik, kalau ini saya lihat justru kemunduran pelayanan karena sulit diprediksi. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang harus dirasakan bersama hingga ke pelosok negri ini,” tutup bapak dua anak itu.
Sementara itu, kapten kapal motor penyebrangan Sungai Asam - Sunyat, Bambang Edi mengatakan, kapalnya kandas waktu coba sandar disana ( penyeberangan lama ). “Pimpinan kami pun tak mengijinkan sandar disana,” tutupnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sekadau, Jeffray Raja Tugam mengatakan, Pemerintah Sekadau tidak bisa menerima penyerahan dari propinsi dalam hal ini, 
“Kalau diperbaiki dengan dana tak terduga, pemda Sekadau hanya punya Rp1 miliar saja dan itu tentu tidak cukup. Sebaiknya pusat atau propinsi segera turun tangan dan berbuat. Turun ke lapangan sini lihat kenyataan yang terjadi,” tutupnya.

Pewarta: Gansi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019