Pontianak (ANTARA) - Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Cabang Pontianak Taufan Febiola menargetkan pada 2019 ini ada 5.000 investor baru yang masuk ke pasar modal.
"Target tersebut optimistis terealisasi karena tren atau geliat pasar modal di Kalbar semakin baik karena literasi pasar modal semakin luas," ujarnya di Pontianak, Senin.
Taufan menyebutkan bahwa berdasarkan kinerja tahun lalu bahwa ada peningkatan 100 persen jumlah investor baru yang masuk di pasar modal dari tahun sebelumnya.
"Pada 2017 ada 2.300 investor baru dan pada 2018 meningkat 100 persen yakni menjadi 4.600 investor baru. Dengan tren peningkatan yang ada tersebut kita optimistis tahun ini jauh lebih banyak lagi investor baru yang masuk," harap dia.
Dikatakan dia untuk nilai transaksi pasar modal di Kalbar hingga kini di kisaran Rp7 triliun. Ia menargetkan untuk tahun ini paling tidak stabil.
"Bahkan kita ingin akan lebih besar lagi total transaksi di pasar modal dengan didorong pertumbuhan investor baru tersebut," papar dia.
Menurutnya sejauh ini berdasarkan data investor yang ada masih didominasi oleh kalangan milenial yakni dari rentang umur 19 - 35 tahun.
"Anak milenial di Kalbar sekitar 70 persen. Dominasi kalangan milineal tersebut merupaan peluang besar kita. Dilihat dari produknya di pasar modal masih didominasi saham yakni sebesar 80 persen, sisanya baru reksadana dan pasif income," kata dia.
Total investor di Kalbar yang saat ini ada sebanyak 14.800 investor. Pihaknya terus menggarap potensi yang ada terutama di daerah yang potensial seperti di Ketapang, Sambas, Sintang, Kapuas Hulu dan beberapa daerah lainnya di Kalbar.
"Kita akan terus berkeliling - keliling di daerah agar literasi dan inklusi di pasar modal semakin baik. Bahkan kita saat ini juga mendorong perusahaan di Kalbar untuk melantai di pasar modal. Dengan melantai di pasar modal menjadi sumber alternatif bagi perusahaan untuk memperoleh dana pengembangan bisnisnya agar semakin besar dan maju," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Target tersebut optimistis terealisasi karena tren atau geliat pasar modal di Kalbar semakin baik karena literasi pasar modal semakin luas," ujarnya di Pontianak, Senin.
Taufan menyebutkan bahwa berdasarkan kinerja tahun lalu bahwa ada peningkatan 100 persen jumlah investor baru yang masuk di pasar modal dari tahun sebelumnya.
"Pada 2017 ada 2.300 investor baru dan pada 2018 meningkat 100 persen yakni menjadi 4.600 investor baru. Dengan tren peningkatan yang ada tersebut kita optimistis tahun ini jauh lebih banyak lagi investor baru yang masuk," harap dia.
Dikatakan dia untuk nilai transaksi pasar modal di Kalbar hingga kini di kisaran Rp7 triliun. Ia menargetkan untuk tahun ini paling tidak stabil.
"Bahkan kita ingin akan lebih besar lagi total transaksi di pasar modal dengan didorong pertumbuhan investor baru tersebut," papar dia.
Menurutnya sejauh ini berdasarkan data investor yang ada masih didominasi oleh kalangan milenial yakni dari rentang umur 19 - 35 tahun.
"Anak milenial di Kalbar sekitar 70 persen. Dominasi kalangan milineal tersebut merupaan peluang besar kita. Dilihat dari produknya di pasar modal masih didominasi saham yakni sebesar 80 persen, sisanya baru reksadana dan pasif income," kata dia.
Total investor di Kalbar yang saat ini ada sebanyak 14.800 investor. Pihaknya terus menggarap potensi yang ada terutama di daerah yang potensial seperti di Ketapang, Sambas, Sintang, Kapuas Hulu dan beberapa daerah lainnya di Kalbar.
"Kita akan terus berkeliling - keliling di daerah agar literasi dan inklusi di pasar modal semakin baik. Bahkan kita saat ini juga mendorong perusahaan di Kalbar untuk melantai di pasar modal. Dengan melantai di pasar modal menjadi sumber alternatif bagi perusahaan untuk memperoleh dana pengembangan bisnisnya agar semakin besar dan maju," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019